Hati - hati jika mengkonsumsi Sayur Bayam !
Karena Bayam mengandung Zat Besi atau Fe2 [ Ferro ] dan juga Nitrat atau NO.
Zat Besi dalam Bayam, yang jika terlalu lama terkena udara atau Oksigen (O2) akan bereaksi kimia, teroksidasi menjadi Fe3 atau Ferri sebagai berikut :
Fe2 + O2 = Fe3
Zat Besi yang berguna bagi manusia adalah Fe2 , sedangkan Fe3 bersifat toxid atau racun bagi tubuh kita.
Selain itu, sayur Bayam jika dipanasi lagi, karena panas akan membuat proses oksidasi juga. Maka, sayur Bayam jika sudah lewat 5 jam, jangan dimakan lagi. Juga sayur Bayam tidak boleh dihangatkan lagi, walau belum lewat 5 jam.
Selain Fe2 , Bayam juga mengandung Nitrat atau NO yang jika bertemu Oksigen – O2 akan bereaksi menjadi NO3 [ Nitrit ] yang juga bersifat racun, senyawa yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun bagi tubuh manusia.
Menurut hasil penelitian John S Wishnok : Bayam segar yang baru dicabut dari persemaian, sudah mengandung senyawa NO3 atau Nitrit kira-kira sebanyak 5 mg / kg.
Bila disimpan dalam Kulkas atau lemari es selama 2 minggu, kadar Nitrit-nya meningkat sampai 300 mg / kg. Artinya, setiap hari meningkat sebanyak 21 mg / kg atau 7 %.
Efek Toxid atau Racun dari Bayam, ditimbulkan Nitrit, bermula dari reaksi Oksidasi Nitrit dengan zat Besi dalam darah merah, tepatnya didalam Haemoglobin B , yang bertugas mengikat Oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh.
Ikatan Nitrit dengan Haemoglobin menjadi Metheglobine, yang tidak memiliki kemampuan mengikat Oksigen. Jika jumlah Meteglobine dalam darah meningkat lebih dari 15 %, maka seluruh jaringan tubuh manusia itu kekurangan Oksigen , disebut Sianosis.
Inilah yang berbahaya dan perlu diwaspadai !