-
Category: Doa-doa
-
Hits: 7255
Sebagai umat Buddha Mahayana yang saleh, setiap hari kita wajib menjalankan :
- Doa sebelum dan setelah bangun tidur.
- Doa sebelum dan setelah makan, dengan mernberikan puja kepada Buddha, Dharma dan Sangha.
- Sekurang-kurangnya ke vihara setiap hari Uposatha (tanggal 1 lunar / ce it dan tanggal 15 lunar / cap go) dan hari-hari besar Buddha / Bodhisattva untuk berdoa secara pribadi, berdoa bersama, kebaktian, membaca sutra, mantra memuliakan nama Buddha, berusaha melatih diri di jalan kesucian yaitu tidak berbuat jahat, selalu berbuat kebajikan, sucikan hati dan pikiran.
- Sekurang-kurangnya setiap ce it dan cap go melakukan puasa Agama Buddha (ciacay / vegetarian) dan pantang melanggar 8 sila.
- Membiasakan diri melakukan Sad Paramita, membalas 4 budi besar (catur bakti) dari menolong mereka di tiga alam sengsara.
Berdoa / bersembahyang adalah mutlak bagi setiap umat Buddha yang saleh, karena pada hakekatnya berdoa mendekatkan diri kepada Yang Maha Mulia dan melakukan pembinaan diri untuk mengumpulkan karma baik sebagai bekal perjalanan ke alam surga dan merupakan wujud dari pengamalan ajaran Hyang Buddha.
Sebagai sarana membina diri, sembahyang dalam Agama Buddha Mahayana bermakna :
- Meningkatkan rasa taqwa kepada Hyang Tathagata/ Tuhan Yang Maha Esa,para Buddha, Bodhisattva dan Mahasattva.
- Dengan membaca ayat kitab suci, mantra, sutra, vinaya terus-menerus akan meningkatkan penghayatan ajaran Hyang Buddha, sehingga dapat memasuki Wu Nian Men/ Lima Pintu Penghayatan Dharma memasuki Lautan Prasetya Amitabha Buddha.
- Dengan samadhi / bhavana atau mengkonsentrasikan pikiran yang benar akan menghasilkan samantha / kekuatan iman dan vipassjana / pandangan terang atau kebijaksanaan, yang berarti meningkatkan perenungan akan arti dari hakekat hidup dan kehidupan.
- Memperkuat akar kebajikan atau kebijaksanaan dan memupuk dasar keberuntungan.
- Mengembangkan diri dalam Bodhicitta.
- Bila dilakukan dengan rutin dapat melatih, memperkuat dan mengembangkan daya kemampuan otak kiri dan otak kanan dan memperkuat rasa percaya diri, sebagai dasar untuk memperoleh hidup lebih beruntung dan bahagia, serta menanam jasa dan pahala, agar tumimbal lahir ke alam yang lebih baik, bahkan ke Surga Sukhavati.
Sembahyang merupakan wujud dari pengamalan ajaran Hyang Buddha, berarti saat bersembahyang perbuatan yang dilakukan melalui perbuatan badan, ucapan dan pikiran atau jiwa selalu dilandasi motivasi yang baik, sehingga dapat menambah kekuatan batin untuk bisa melaksanakan hidup dengan tulus dan iklas. Sembahyang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
- Tidak memberikan persembahan sarana sembahyang, pahalanya hanya untuk kemajuan diri sendiri dan menabung bekal untuk perjalanan setelah meninggal dunia ke surga.
- Mernberikan persembahan / puja, yang meliputi : hio, lilin, buah, dan bunga. Bersembahyang dengan mernberikan persembahan mengandung arti untuk diri sendiri dan lingkungan, dalam hal ini untuk para makhluk yang tidak terlihat, termasuk para Dewa Pelindung Dharma. Dengan demikian, lengkaplah pahalanya, yaitu keberuntungan dan kebijaksanaan bertambah / chen fu chen hui.
Bersembahyang dengan mernberikan persembahan / puja dapat dilakukan di vihara atau altar di rumah.
"BAGI UMAT BUDDHA YANG INGIN MAJU DALAM BATIN, MEMPEROLEH KESUCIAN DAN KEBERUNTUNGAN DALAM HIDUP INI, WAJIB MEMASANG ALTAR DIRUMAH DAN BELAJAR SEMBAHYANG YANG BENAR."
Svaha.