bannerchingtu

SESUATU YANG BESAR TIDAK MUNGKIN DICAPAI TANPA SEMANGAT YANG BESAR (Anonymous) HAL YANG PALING MENGERIKAN DI DUNIA INI IALAH KEADILAN YANG DIPISAHKAN DARI CINTA KASIH (Francois Mauriac) PADA SETIAP KEBAIKAN TERLETAK SEGALA BENTUK KEBIJAKSANAAN (Euripides) MENGAJAR SAMA DENGAN BELAJAR (Pepatah Jepang) ORANG LAIN AKAN MENGAKUI KEMAMPUANMU SETELAH KAMU MEMBUKTIKANNYA (Bob Edwarda) PANDAI MENUTUP MULUT ADALAH CERMIN KEPANDAIAN SESEORANG (Schopenhaver) ILMU PENGETAHUAN PADA MASA MUDA AKAN MEMBUAT ORANG MENJADI BIJAKSANA PADA HATI TUA (Anonymous) BADAI MEMBUAT PEPOHONAN MEMPERDALAM AKARNYA (Laude McDonald) SUMBER KEKUATAN BARU BUKANLAH UANG YANG BERADA DALAM GENGGAMAN TANGAN BEBERAPA ORANG, NAMUN INFORMASI DI TANGAN ORANG BANYAK (John Naisbitt) THE MORE YOU SWEAT IN TRAINING, THE LESS YOU BLEED IN BATTLE (Armed Forces Motto)  SEORANG JUARA IALAH YANG MAMPU BANGUN KETIKA IA TAK MAMPU (Jack Dempsey KEGEMBIRAAN AKAN DATANG SETELAH KESUSAHAN (Guillaume Apollina'ire KEJUJURAN ADALAH BATU PENJURU DARI SEGALA KESUKSESAN. PENGAKUAN ADALAH MOTIVASI TERKUAT (May Kay Ash KEPEMIMPINAN ADALAH ANDA SENDIRI DAN APA YANG ANDA LAKUKAN (Frederick Smith)  RAJIN ADALAH OBAT MUJARAB (Al-Ghazali KEINDAHAN TERDAPAT DALAM KEJUJURAN (Schiller THOSE WHO ARE AFRAID TO FALL, WILL NEVER FLY (Anonymous

imlek2024

Sabda Hyang Buddha tentang Sutra Karma Sepuluh Jalan Kebajikan

 

Demikian yang kudengar, suatu ketika Hyang Buddha sedang berada di Sagarah, istana Dewa Naga, bersama 8000 Maha Bhiksu dan 32000 Bodhisattva Mahasattva (Ayat 1)

Pada saat itu Hyang Lokanatha bersabda kepada Raja Naga : “ Oleh karena adanya pola pikir yang berbeda di antara para makhluk menyebabkan perbuatan dan hasil karma mereka beraneka ragam. Hal ini yang mengakibatkan mereka tumimbal lahir dalam berbagai kondisi / alam yang berbeda-beda (Ayat 2)

 

Raja Naga, Kamu dapat melihat adanya keaneka-ragaman jenis, bentuk dan warna makhluk yang hadir dalam persamuan ini dan yang berada di alam semesta. Semua itu tiada satupun yang bukan berasal dari batin dan perbuatan yang baik atau buruk yang terbentuk dari karma perbuatan badan, ucapan dan pikiran (Ayat 3)

 

Batin tidak berwujud, tidak dapat dilihat atau di pegang, kosong dan tidak pasti. Terbentuknya segala sesuatu karena adanya penggabungan dari unsur-unsur, sesungguhnya tiada pemiliknya, tiada sang aku dan milikku. Masing-masing mengikuti karmanya, sehingga penampilannya berbeda-beda, semua tergantung kepada nilai sesungguhnya di dalam jiwa dan tiada penciptanya. Segala sesuatu yang terjadi tidak terjangkau oleh pikiran, sifat dirinya seperti hayalan. Orang yang bijaksana tahu akan dirinya harus membina diri dalam karma perbuatan baik, dengan demikian dimanapun dia dilahirkan selalu memiliki rupa dan jiwa yang bagus, sehingga orang yang melihatnya tidak merasa bosan. (Ayat 4)

 

Raja Naga, kau melihat tubuh seorang Buddhya yang terlahir dari ratusan ribu Milyard karma keberuntungan dan moral tinggi sehingga memiliki rupa yang agung, memancarkan cahaya yang terang, yang dapat memberi perlindungan kepada para makhluk. Seandainya ada Raja Brahmana yang tak terhitung banyaknyapun juga tidak dapat memperlihatkan keagungan yang demikian. Mereka yang mengagumi dan hendak memandang rupa Hyang Tathagatha, tiada satu orang pun yang mampu. (Ayat 5)

 

Kamu juga dapat melihat para Maha Bodhisattva yang hadir saat ini berwujud gaib, agung dan mulia. Semua itu berasal dari kumpulan karma baik membina diri dalam perbuatan baik, keberuntungan serta moral yang tinggi. (Ayat 6)

Demikian pula para Naga Langit dan Delapan Dewa-Dewa Langit lainnya, yang maha wibawa, mereka juga terlahir karena karma baik membina diri dalam perbuatan baik, keberuntungan serta moral yang tinggi. (Ayat 7)


Dalam alam semesta ini terdapat beraneka ragam wujud dan warna makhluk hidup, ada yang jelek dan terhina, ada yang besar ada yang kecil. Semua itu berasal dari pikiran dan niat yang

tersimpan di dalam batin masing-masing yang berbeda-beda. Perbuatan badan, ucapan dan pikiran membuat berbagai karma yang buruk, hal demikian mengakibatkan mereka harus mengikuti arus karma dan menerima buah karmanya masing-masing. (Ayat 8)


Mulai sekarang kamu harus belajar membina diri dengan cara berikut ini, agar para makhluk dapat segera menuntaskan buah karmanya masing-masing. (Ayat 9)

 

Dalam membina diri dengan berbuat karma baik, kamu harus dari sini : PANDANGAN BENAR YANG TIDAK TERGOYAHKAN TIDAK TERJERUMUS KEMBALI KE DALAM PANDANGAN SEMPIT DAN KEMELEKATAN SELALU GEMBIRA, MENGHORMATI DAN MEMPERSEMBAHKAN PUJA DI LADANG-LADANG YANG SUBUR (Ayat 10)

 

Dengan demikian, kamu semua akan selalu dihormati oleh para manusia dan dewa, memperoleh dukungan dan keberuntungan.(Ayat 11)

Wahai Raja Naga, perlu diketahui, bahwa Bodhisattva mempunyai Satu “ajaran” (Ilmu), yang dapat melenyapkan semua penderitaan di berbagai alam samsara. (Ayat 12)

 

Apa yang dimaksud dengan Satu “ajaran” tersebut? Yaitu:

Siang dan malam selalu mengingat, merenung dan memperhatikan hal-hal yang baik, sehingga semua perbuatan baik senantiasa tumbuh dan berkembang. Hal-hal yang buruk sekecil apapun tidak dapat masuk ke dalam batin. Dengan demikian, mampu melenyapkan semua sifat buruk dan menyempurnakan sifat baik, selalu dapat dekat dengan Para Buddha, Bodhisattva dan orang suci. Berbicara mengenai ajaran perbuatan baik ini, sebenarnya para manusia, dewa, arahat, Pratyeka Buddha, Samyaksambuddha semuanya mengikuti “ajaran” ini sebagai dasar pedoman sehingga memperoleh keberhasilan yang sempurna, oleh sebab itu disebut “ajaran kebajikan”. (Ayat 13)

 

Ajaran ini adalah SEPULUH JALAN KARMA KEBAJIKAN, apa yang dimaksud dengan SEPULUH JALAN KARMA KEBAJIKAN?

Yaitu untuk selamanya bisa menjauhkan diri dari perbuatan:

1. Membunuh

2. Mencuri dan merampok

3. Berbuat sesat / berzinah

4. Berdusta

5. Mengadu domba

6. Berkata kasar dan kejam

7. Berkata yang membingungkan

8. Serakah

9. Membenci

10. berpandangan sesat (Ayat 14)

 

I. Wahai Raja Naga, kalau orang dapat menjauhkan diri dari membunuh, maka akan segera memperoleh pencapaian 10 cara untuk terhindar dari kondisi penderitaan batin. Apa yang dimaksudkan dengan sepuluh cara tersebut ? Yaitu:

1. Kepada para makhluk hidup secara luas memberi dana kekuatan agar terhindar dari rasa takut.

2. Senantiasa bangkitkan jiwa maha maitri terhadap semua makhluk hidup.

3. Dapat memutuskan secara tuntas segala kebiasaan / sifat-sifat buruk, benci dan dengki.

4. Badan selalu sehat, tiada penyakit.

5. Usia panjang.

6. Selalu dapat perlindungan dari para makhluk bukan manusia.

7. Tiada mimpi buruk, selalu tidur nyenyak dalam kegembiraan.

8. Melenyapkan ikatan permusuhan dan berbagai permusuhan akan terlepas dengan sendirinya.

9. Tiada kecemasan akan terjerumus ke alam samsara.

10. Setelah meninggal dunia terlahir di alam Dewa.

Inilah yang dimaksud dengan sepuluh cara itu. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat mencapai ke-Buddha-an akan memperoleh usia seperti Hyang Buddhayang bebas abadi sesuai dengari keinginan hati. (Ayat 15)

 

II. Demikian pula Raja Naga, kalau orang dapat menjauhkan diri dari mencuri dan merampok, maka akan segera memperoleh cara mendapat 10 perlindungan dalam keyakinan.

Apa yang dimaksud dengan 10 perlindungan tersebut ?

10 perlindungan tersebut yaitu:

1. Harta kekayaan berlimpah-limpah, pejabat, pencuri, air bah, kobaran api maupun anak / keturunan yang tidak berbakti tidak dapat memusnahkannya.

2. Disayangi dan dikenang oleh orang banyak.

3. Tidak diganggu dan dihina orang.

4. Mendapat pujian dimana-mana/sepuluh penjuru.

5. Tidak khawatir akan dilukai dan dirugikan.

6. Nama baiknya terkenal di mana-mana.

7. Tidak gentar menghadapi khalayak ramai / orang banyak.

8. Harta, nyawa, rupa dan kemampuan semuanya aman dan mendatangkan kegembiraan, kemampuan berbicara dan menjawab tantangan sempurna tanpa cacat.

9. Senantiasa berjiwa pemberi.

10. Setelah meninggal terlahir di alam Dewa.

Inilah yang dimaksud dengan sepuluh perlindungan tersebut. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat mencapai ke-Buddha-an akan memperoleh kesadaran, kebijaksanaan dalam Maha bodhicittayang suci. (Ayat 16)

 

III. Demikian pula Raja Naga, kalau orang dapat menjauhkan diri dari berzinah, maka akan segera memperoleh 4 kebijaksanaan yang terpuji. Apa yang dimaksud dengan 4 kebijaksanaan terpuji tersebut? Yaitu:

1. Semua akar serasi dan harmonis.

2. Senantiasa terhindar dari berbagai gosip dan fitnah.

3. Dipuji dan dikagumi di seluruh penjuru dunia.

4. Teman hidup/istri tidak dapat mengganggu dan menguasainya. Inilah yang dimaksud dengan 4 kebijaksanaan yang terpuji. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat mencapai ke-Buddha-an akan memperoleh rupa Buddha yang maha agung dan mahavira, (Ayat 17)

 

IV. Demikian pula Raja Naga, kalau orang dapat menjauhkan diri dari berdusta, maka segera akan memperoleh 8 hal yang dipuji oleh Dewa Langit. Apa yang dimaksud dengan 8 hal tersebut? Yaitu:

1. Mulut selalu bersih dan suci, bagaikan harumnya bunga Utpala (tutur katanya lembut serta enak didengar).

2. Dipercaya dan dituruti para makhluk di alam dunia.

3. Kata-katanya terbukti, disegani dan dihormati manusia dan Dewa.

4. Senantiasa menghibur para makhuk dengan ucapan yang penuh kasih sayang.

5. Memperoleh kegembiraan atas tercapainya kemenangan sesuai keinginannya, tiga karma perbuatannya bersih.

6. Kata-katanya selalu benar tiada keliru, jiwa senantiasa gembira.

7. Kata-katanya disegani, sehingga dituruti dan dilaksanakan manusia dan Dewa.

8. Kebijaksanaannya luar biasa dan tiada yang dapat mengalahkannya.

Inilah yang dimaksud dengan 8 hal tersebut. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat mencapai ke-Buddha-an akan segera memperoleh Janji Agung atau Sabda Kebenaran Hyang Tathagata. (Ayat 18)

 

V. Demikian pula Raja Naga, kalau orang dapat menjauhkan diri dari perbuatan mengadu domba, maka akan segera memperoleh lima cara / hal yang tidak dapat dirusak. Apa yang dimaksud dengan 5 cara/hal tersebut ? Yaitu:

1. Memperoleh badan yang tidak bisa binasa, karena tiada yang mampu melukainya.

2. Memperoleh keluarga yang kokoh, karena tiada yang dapat memecahkannya.

3. Mendapat kepercayaan baik yang tidak dapat diganggu gugat, karena mengikuti hasil dari karma perbuatan baiknya sendiri.

4. Memperoleh cara pelaksanaan Dharma yang tidak tergoyahkan, karena hasil pembinaan dirinya yang mantap dan kokoh.

5. Memperoleh kalyana mitra yang tidak dapat dirusak, karena tidak sembarangan atau ragu-ragu / bingung.

Inilah yang dimaksud dengan 5 cara/ hal yang tidak dapat dirusak. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat mencapai ke-Buddha-an, berkumpul dengan keluarga yang baik dan harmonis, semua iblis manapun tidak mampu memecahkannya/mengganggunya. (Ayat 19)

 

VI. Demikian pula Raja Naga, kalau orang dapat menjauhkan diri dari berkata-kata kasar dan kejam, maka akan segera berhasil tercapai 8 karma kesucian. Apa yang dimaksud dengan 8 karma kesucian ? Yaitu:

1. Kata-kata yang diucapkan tidak lewat batas.

2. Kata-katanya selalu bermanfaat.

3. Kata-katanya selalu sesuai dengan aturan.

4. Tutur katanya lemah lembut dan indah.

5. Kata-katanya dapat diterima umum.

6. Kata-katanya dapat dipercaya / dipertanggung-jawabkan.

7. Kata-katanya tidak diremehkan orang.

8. Kata-katanya penuh kasih sayang yang membahagiakan. Inilah yang dimaksud dengan 8 karma kesucian. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat mencapai ke-Buddha-an akan memperoleh rupa dan suara agung yang sempurna seperti Hyang Tathagata. (Ayat 20)

 

VII. Demikian pula Raja Naga, kalau orang dapat berkata dengan jelas dan tidak membingungkan orang lain, maka akan segera memperoleh 3 kepastian / kondisi yang mantap, Apa yang dimaksud dengan 3 kepastian? Yaitu:

1. Pasti disayangi para orang pintar dan bijaksana.

2. Pasti dapat menjawab berbagai tantangan atau pertanyaan dengan bijaksana sesuai sebenarnya.

3. Pasti berwibawa dan teragung di alam manusia dan Dewa, sama sekali tiada dustanya.

Inilah yang dimaksud dengan 3 kepastian. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat

mencapai ke-Buddha-an, segera mendapat Pemberkatan dan Pengakuan para Tathagata, tidak akan sia-sia usahanya. (Ayat 21)

 

VIII. Demikianlah pula Raja Naga, kalau orang dapat Menjauhkan diri dari sifat serakah dan kemauan yang berlebihan, maka akan segera memperoleh 5 kondisi yang bebas leluasa. Apa yang dimaksud dengan 5 kondisi tersebut? Yaitu:

1. Tiga karma perbuatan bebas leluasa, karena semua akarnya sempurna.

2. Harta kekayaannya selalu aman, bebas leluasa, karena tidak dapat dicuri atau dirampas oleh pencuri / penjahat.

3. Keberuntungan dan moral tingginya yang bebas leluasa, sesuai keinginan, karena semua kebutuhan tersedia.

4. Tahta / kedudukan terhormat bisa aman, bebas leluasa, karena semua pihak mendukung dengan mempersembahkan berbagai materi yang langka dan berharga.

5. Benda-benda yang diperoleh melebihi dari yang diharapkan, luar biasanya ratusan kali lipat, karena pada masa lalu tidak serakah, pelit dan iri hati.

Inilah yang dimaksud dengan 5 kondisi tersebut. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat mencapai ke-Buddha-an, teragung di TriBhuana, dihormati dan dipuja para makhluk. (Ayat 22)

 

IX. Demikilah pula Raja Naga, kalau orang dapat menjauhkan diri dari sifat benci, maka akan segera memperoleh 8 kondisi kegembiraan jiwa. Apa yang dimaksud dengan 8 kondisi tersebut? Yaitu:

1. Jiwa yang tiada rasa kesal dan jengkel.

2. Jiwa yang tiada rasa benci.

3. Jiwa yang tiada niat bermusuhan / tidak mau menang sendiri.

4. Jiwa yang lembut, akur dan tulus.

5. Memperoleh j iwa yang penuh welas asih para orang suci.

6. Jiwa senantiasa berpikir dan berbuat demi keberuntungan dan kebahagiaan para makhluk.

7. Rupa jasmani yang anggun dan agung, dihormati para makhluk.

8. Dikarenakan sifatnya yang sabar dan akur, sehingga cepat terlahir dialam Dewa.

Inilah yang dimaksud dengan 8 kondisi tersebut. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat mencapai ke-Buddha-an akan memperoleh jiwa / mata batin yang tiada halangan, tidak bosan dipandang. (Ayat 23)

 

X. Demikianlah juga Raja Naga, kalau orang dapat menjauhkan diri dari pandangan salah, maka akan segera memperoleh cara menyempurnakan 10 pahala. Apa yang dimaksud dengan 10pahala tersebut? Yaitu:

1. Memperoleh kegembiraan yang sesungguhnya dalam kebenaran, dan teman-teman yang baik.

2. Penuh keyakinan dalam Hukum Karma, dan bertekad sampai akhir hayat tidak akan berbuat jahat walaupun harus mengorbankan jiwa dan raga.

3. Hanya berlindung kepada Buddha, tidak berlindung kepada Dewa yang lain.

4. Hati jujur dan tulus, berpandangan benar, sehingga dapat terhindar dari keragu-raguan antara benar dan salah.

5. Selalu bisa terlahir di alam manusia dan Dewa, tidak terjerumus ke alam sengsara.

6. Keberuntungan dan kebijaksanaan yang tiada terbatas bahkan bertambah terus pada setiap perputaran kelahiran.

7. Untuk selamanya terhindar dari jalan yang sesat, berjalan di jalan kesucian.

8. Tidak berpandangan sepihak/ egois, mengikis habis semua perbuatan buruk.

9. Berdiam dalam pandangan sempurna yang tiada terhalang.

10. Tidak terjerumus ke dalam berbagai kondisi kesusahan atau bencana.

Inilah yang dimaksud dengan 10 tersebut. Bila dapat menyalurkan pahala kepada Anuttara Samyaksambodhi, saat mencapai ke Buddha-an segera dapatmembuktikan segala Ajaran Buddha, tercapai kesaktian yang bebas leluasa sesuai dengan keinginannya.(Ayat 24)

Add comment


Security code
Refresh