bannerchingtu

SESUATU YANG BESAR TIDAK MUNGKIN DICAPAI TANPA SEMANGAT YANG BESAR (Anonymous) HAL YANG PALING MENGERIKAN DI DUNIA INI IALAH KEADILAN YANG DIPISAHKAN DARI CINTA KASIH (Francois Mauriac) PADA SETIAP KEBAIKAN TERLETAK SEGALA BENTUK KEBIJAKSANAAN (Euripides) MENGAJAR SAMA DENGAN BELAJAR (Pepatah Jepang) ORANG LAIN AKAN MENGAKUI KEMAMPUANMU SETELAH KAMU MEMBUKTIKANNYA (Bob Edwarda) PANDAI MENUTUP MULUT ADALAH CERMIN KEPANDAIAN SESEORANG (Schopenhaver) ILMU PENGETAHUAN PADA MASA MUDA AKAN MEMBUAT ORANG MENJADI BIJAKSANA PADA HATI TUA (Anonymous) BADAI MEMBUAT PEPOHONAN MEMPERDALAM AKARNYA (Laude McDonald) SUMBER KEKUATAN BARU BUKANLAH UANG YANG BERADA DALAM GENGGAMAN TANGAN BEBERAPA ORANG, NAMUN INFORMASI DI TANGAN ORANG BANYAK (John Naisbitt) THE MORE YOU SWEAT IN TRAINING, THE LESS YOU BLEED IN BATTLE (Armed Forces Motto)  SEORANG JUARA IALAH YANG MAMPU BANGUN KETIKA IA TAK MAMPU (Jack Dempsey KEGEMBIRAAN AKAN DATANG SETELAH KESUSAHAN (Guillaume Apollina'ire KEJUJURAN ADALAH BATU PENJURU DARI SEGALA KESUKSESAN. PENGAKUAN ADALAH MOTIVASI TERKUAT (May Kay Ash KEPEMIMPINAN ADALAH ANDA SENDIRI DAN APA YANG ANDA LAKUKAN (Frederick Smith)  RAJIN ADALAH OBAT MUJARAB (Al-Ghazali KEINDAHAN TERDAPAT DALAM KEJUJURAN (Schiller THOSE WHO ARE AFRAID TO FALL, WILL NEVER FLY (Anonymous

imlek2024

Kelahiran - Buddha Sakyamuni

Pada Zaman dahulu di kota Kapilavastu (sekarang kerajaan Nepal), daerah Madhyadesa (tengah-tengah dunia), di Jambudvipa, bertahta seorang raja yang adil dan bijaksana dari suku Sakya, ras Aryaka, yang bemama Suddhodana. Beliau mempunyai seorang permaisuri yang cantik jelita, berbudi pekerti luhur dan lemah-lembut tutur katanya, bemama Dewi Maha Maya. Walaupun sudah menikah dan hidup rukun penuh kebahagiaan, namun mereka belum juga dikaruniai seorang anak.

Pada suatu malam, sewaktu permaisuri Dewi Maha Maya berusia 45 tahun, ia bermimpi didatangi seekor gajah putih bergading enam dan memegang sekuntum bunga teratai dibelainya, dan memasuki perutnya dari sebelah kanan. Permaisuri Dewi Maha Maya memberitahukan mimpinya kepada raja. Raja lalu memanggil para brahmana, pertapa dan cendekiawan untuk menafsirkan mimpi tersebut. Para pertapa tersebut menerangkan bahwa permaisuri Dewi Maha Maya akan mengandung seorang bayi laki-laki yang kelak akan menjadi Cakravarti (raja diatas raja) atau seorang Buddha, ternyata memang benar, sejak hari itu permaisuri telah mengandung. Sepuluh bulan kemudian, pada bulan Vaisaka, yakni bulan keempat menurut perhitungan Lunar Kalender (bulan kedua tarik India Kuno), permaisuri minta izin kepada raja untuk bersalin di rumah ibunya, di negeri Devadarsita (Devadista).

Dalam peijalanan ke Devadarsita, tibalah rombongan permaisuri di taman Lumbini (15 mil, kira kira 25 km sebelah Timur Kapilavastu, dekat perbatasan India Utara dan Nepal). Permaisuri dan rombongannya berhenti untuk menikmati keindahan alam taman Lumbini. Ketika sedang beijalan- jalan menikmati keindahan taman tersebut, permaisuri merasa perutnya sakit secara mendadak. Dayang-dayangnya membuat tirai mengelilingi permaisuri, dengan berpegangan pada dahan pohon Saladengan sikap berdiri, permaisuri melahirkan bayi laki-laki yang berwajah agung. Ketika itu tepat bulan pumama Sidhi bulan Vaisaka, tahun 623 sebelum masehi.

Pada waktu itu juga, di udara terdengar suara musik yang merdu, bunga-bunga bermekaran, burung-burung berkicauan, suasana riang, udara cerah, empat Maha Raja Brahma (Maha Devata) "menerima sang bayi dengan jala emas, dari bumi muncul bejana emas untuk menerima kehadiran sang bayi dan dari angkasa, para Raja Dewa Naga memandikan sang bayi tersebut dengan air panas dan air dingin dari Surga Loka, agar debu kekuatan dari perut manusia bisa bersih dari sang bayi."

kemudian terlihat bayi tersebut berjalan sebanyak tujuh langkah dan bunga teratai yang berwama merah-kuning emas muncul setiap kali ia menapakkan kakinya. Pada waktu itu pula terjadi gempa bumi, bunga-bunga Mandarava turun bertebaran dari angkasa yang disebarkan oleh para Dewa sebagai tanda hormat kepada sang bayi (Maha Bodhisattva) yang kelak akan menjadi Buddha. Bumi disinari oleh cahaya yang terang benderang. Orang yang buta dapat melihat kembali, yang bisu dan tuli bisa mendengar dan berbicara kembali, yang lumpuh bisa beijalan kembali, api dalam neraka segera padamsemua ini merupakan pertanda bahwa di dunia ini telah lahir seorang Maha Bodhisattva, seorang calon Buddha yang akan membebaskan umat manusia serta para makhluk lainnya dari belengu penderitaan. Di angkasa terdengar musik Surga Loka yang indah dan merdu. Para bidadari menari dengan penuh riang gembira, binatang-binatang buas berhenti mengaum. Sekejap itu, bumi penuh dengan kedamaian dan ketentraman. Semuanya menyambut dengan penuh sukacita atas kedatangan seorang Maha Bodhisattva. Hanya para iblis, asura dan para setan yang bermenung durja. Setelah bayi tersebut dilahirkan, ia berjalan sebanyak tujuh langkah. Pada langkah yang terakhir, dengan telunjuk tangan kanan menunjuk langit dan telunjuk tangan kiri menunjuk bumi, bayi tersebut mengumandangkan suara yang laksana auman singa (simhasiramukhayam) :

“Akulah yang teragung di Surga dan di Bumi”,
"Aku datang dari Surga Tusita”,
“Aku datang untuk membabarkan rahasia-rahasia alam semesta dan kebenaran tentang kehidupan, guna membebaskan makhluk-makhluk dari derita",
“Inilah kelahiranku yang terakhir di dunia ini.

Demikianlah seorang Maha Bodhisattva telah dilahirkan dari Surga Tursita melalui kandungan Permaisuri Dewi Maha Maya yang berhati suci dan berbudi luhur, dan menyelamatkan manusia dari kegelapan bathin, keluar dari lautan samsara derita kehidupan yang tiada batasnya dan mengajarkan membina suri tauladan agar siswa Hyang Buddha bebas dari derita, mendapat kebahagiaan abadi.

Svaha.

 

 

Add comment


Security code
Refresh