Di dalam Agama Buddha dikenal adanya 10 alam Semesta (Dasa Dharma Dhatu) yang dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:
Alam Buddha :
Alam Buddha adalah alam yang maha sempuma disebut Nirwana, Makhluk yang terlahir di alam ini telah melaksanakan Sad-Paramita dengan sempuma sehingga memperoleh tingkat Pencerahan Bodhi yang tiada taranya (Anuttara Samyaksambodhi), jasa dan pahalanya telah berlimpah-limpah serta mempunyai kemampuan membimbing semua makhluk yang berjodoh agar memperoleh kesadaran Bodhicitta dan membina diri untuk keluar dari Roda Samsara sampai tercapainya Nirwana.
Alam Prayetka Buddha :
Alam prayetka Buddha adalah manusia yang dengan usaha dan pengetahuan sendiri telah melatih dan berhasil memutuskan dengan sempuma 12 rantai sebab musabab yang saling bergantungan (Dvadasan Pratityasamutpada) dan memperoleh pencerahan Prayetka Bodhi, akan tetapi paramitanya terbatas, sehingga prayetka Buddha pengikutnya kurang, dan ia sering disebut Buddha Sendiri, dan ia berdiam di Alam Prayetka Buddha.
Alam Bodhisattva :
Alam Bodhisattva dihuni oleh siswa Hyang Buddha yang telah melaksanakan Maitri dan Karuna, landasan KeBodhian, Sad-Paramita yang banyak, menolong para makhluk dari derita, tetapi pahalanya belum berlimpah-limpah, mempunyai kemampuan untuk menolong dirinya sendiri, serta semua makhluk yang berjodoh, agar bebas dari alam sengsara/ alam duniawi.
Alam Arhat :
Alam Arhat dihuni oleh siswa Hyang Buddha yang telah sempuma melaksanakan 4 Kesunyataan Mulia (Catur Aryasatyani), sempuma melaksanakan Sila, Samadhi, Prajna yang berdasarkan Ajaran Samyaksambuddha sehingga mencapai pencerahan Sravaka Boddhi untuk dirinya sendiri atau telah bebas dari tumimbal lahir.
Alam Dewa :
Alam Dewa dihuni oleh para Dewa dan Dewi yang diliputi oleh kegembiraan, usia panjang dan kemakmuran yang berlimpah-limpah. Makhluk yang dapat dilahirkan di alam ini, telah sempuma menjalankan 10 Perbuatan bajik (Dasa Kusala Karma) dan melakukan Pancasila dengan baik, bila pahala kebajikannya telah habis dinikmati,maka ia juga tumimbal lahir lagi di alam manusia.
Alam Manusia :
Alam Manusia dihuni oleh manusia yang terikat oleh kondisi ketidak kekalan/ Anicca (Pali), Anitya (Sansekerta), Dukkha/ derita dan Anatha.
Anatha/ tiada inti yang kekal,setelah mati dapat berproses tumimbal lahir di salah satu dari 10 Alam Besar sesuai dengan Karmanya. Untuk dapat dilahirkan dan sebagai manusia yang menyenangkan, manusia tersebut harus menjalankan Pancasila dan Dasa Kusala Karma dengan baik.
Alam Asura :
Alam Asura adalah alam yang penuh keinginan, ketidakpuasan. Makhluk yang dilahirkan di Alam Asura ini, selalu melakukan perbuatan berdasarkan keinginannya, ia tidak menjalankan Pancasila dan Dasa Kusala Karma, akan tetapi melatih diri dengan Samadhi, sehingga memperoleh kekuatan gaib yang mudah melakukan sesuka hatinya. Alam Asura mempunyai nafsu keinginan dan emosi yang luar biasa, serta mempunyai kekuatan, kesaktian seperti dewa, akan tetapi Alam Asura diliputi dengan kegelisahan, ketidak ketentraman, kemarahan, ketidakpuasan. Jangka waktu hidupnya lebih panjang dari usia manusia. Setelah meninggal ia bisa tumimbal lahir lagi di alam manusia, binatang, setan gentayangan maupun neraka.
Alam Binatang :
Alam Binatang yaitu alam yang dihuni oleh makhluk binatang. Alam Binatang diliputi dengan ketidak-kekalan, derita, tanpa inti, kegelisahan, kebodohan, serta tidak mempunyai akal dan budi/ kesempatan untuk memperbaiki nasibnya. Makhluk-makhluk yang terlahir di alam ini karena semasa hidupnya ia selalu melanggar Pancasila dan Dasa Kusala Karma, melakukan tindakan yang negatif (Akusala Karma), tidak kenal budi, tidak dapat membedakan mana yang benar dan salah, tidak menggunakan akal budi dan tidak mau belajar Dharma. Setelah meninggal ia bisa tumimbal lahir yang sesuai dengan Karma masa lalunya.Alam Setan Gentayangan :
Alam Setan Gentayangan yaitu alam yang dihuni oleh para makhluk halus yang gentayangan. Makhluk yang dilahirkan di alam Alam Setan Gentayangan ini karena semasa ia menjadi manusia selalu melanggar Pancasila dan Dasa Kusala Karma, maka di dalam pikiran, ucapan, perbuatannya ia selalu melakukan Dosa, Moha, dan Lobha (kebencian, kebodohan dan keserakahan). Alam Setan Gentayangan penuh dengan penderitaan, kepanasan, kehausan, kegelisahan, kelaparan dan jangka waktu hidupnya berbeda-beda. Setelah meninggal dunia ia bisa tumimbal lahir lagi di alam tumimbal lahir sesuai timbunan Karma masa lalunya.
Alam Neraka :
Alam Neraka yaitu alam yang dihuni oleh para makhluk yang melakukan perbuatan Karma buruk, yang tidak ada perbuatan Karma baiknya. Makhluk yang dilahirkan di alam neraka karena dia selalu melanggar Pancasila dan Dasa Kusala Karma, serta pikirannya selalu diliputi dengan kebencian, kebodohan dan keserakahan yang tiada taranya, semasa hidupnya tidak berbakti dan menyusahkan kedua orang tuanya. Demikian juga dengan makhluk yang telah melakukan 5 perbuatan buruk (Pancanantaryapapakarma) akan langsung tumimbal lahir di alam neraka.Svaha.