Membunuh dan Karma pembunuhan
Buddha mengatakan segala Karma yang dibuat manusia dan segala buah Karma yang diterima dikarenakan sebab yang berbeda-beda seperti dikehidupan ini berumur pendek karena apa? Karena dikehidupan lalu banyak membunuh makhluk hidup, ini hanya salah satu sebab, dalam kitab suci mengatakan dikehidupan yang lalu yang membunuh dia adalah saya. Dikehidupan ini yang membunuh saya adalah dia. Karma pembunuhan adalah sangat berat dan mengerikan. Kamu membunuhnya dikehidupan ini, dikehidupan yang akan datang dia akan membunuhmu tak mengenal waktu. Orang yang mempunyai karma membunuh setelah meninggal, kalau reinkarnasi lagi akan hidup berpenyakitan dan berumur pendek (walaupun tak mati akan sekarat). Semut walaupun kecil tapi dia adalah salah satu makhluk hidup di alam semesta ini, dia adalah Buddha, Bodhisatva dimasa akan datang, makanya tidak boleh dibunuh.
Sutra Sebab dan Akibat
Buddha Bersabda Tentang Hukum Karma
Ketika Hyang Buddha berada di kota Rajagaha, 1.250 orang Arahat datang berkumpul bersama para makhluk lainnya. Pertemuan para Arahat tersebut dinamakan Caturangasannipata. Mereka berkumpul di Veluvanarama (Vihara Hutang Bambu) dan waktu itu tengah hari pada saat Purnama-sidhi di bulan Magha. Waktu itu Yang Mulia Ananda datang mendekati Hyang Buddha, Ia memberi hormat dengan beranjali dan mengelilingi Hyang Buddha tiga kali (berpradaksina). Setelah member hormat, Ia dengan sopan duduk di satu sisi, kemudian Yang Mulia Ananda berkata kepada Hyang Buddha :
“Guru, mengapa semua makhluk yang dilahirkan selalu dicengkram oleh dukkha (derita) seperti lobha (keserakahan), dosa (kebencian), moha (ketidaktahuan), tidak menghormati Buddha Dharma, tidak berbakti kepada orang-tua, tidak bermoral, tidak menjalankan Sila. Generasi ini menjadi kacau seperti benang kusut, rumput munja dan gelabah, sehingga tidak dapat terbebas dari apaya (alam neraka), duggati (alam binatang), vinipata (alam keruntuhan) dan samsara (lingkaran tumimbal lahir)."
"Banyak diantara makhluk itu terlahir tuli, buta, bisu, idiot, cacat dan lainnya, saling bersaing, saling merugikan, saling memusuhi, saling membenci, saling membunuh, saling berbuat jahat dan tidak adil. Bagaimana kita dapat mengerti rahasia Kesunyataan (Hukum Realita) apa yang tersembunyi di balik kenyataan hidup ini. Dan apakah akibat buruk dari setiap perbuatan jahat yang dilakukan oleh manusia?"
"Semoga Guru berkenan menjelaskan kepada kami sebab-musabab dari semua perbedaan-perbedaan ini yang menyebabkan timbulnya keragu-raguan terhadap keadilan dan kebenaran?”
Hyang Buddha bersabda : “Ananda, perhatikan dengan baik, Aku akan menerangkan tentang Hukum Karma. Sebenarnya, segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan ini dikarenakan akibat dari Karma lampau yang berbuah, yang diwariskan dari perbuatan pada kehidupan yang lampau. Karma -lah yang menyebabkan perbedaan-perbedaan dalam alam kehidupan ini : ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang bahagia, ada yang menderita, ada yang sempurna, ada yang cacat, ada yang dipuji dan ada yang terhina.”
Kemudian Hyang Buddha melanjutkan dengan mengucapkan syair di bawah ini :
Akibat |
Sebab |
Menjadi pejabat pemerintah dikehidupan ini |
Membangun patung Buddha dikehidupan lalu |
Memiliki mobil mewah dan alat transportasi lainnya dikehidupan ini |
Sering membangun dan memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak untuk kepentingan umum dikehidupan lalu |
Selalu mempunyai pakaian berkecukupan dikehidupan ini |
Sering menyumbangkan pakaian kepada para Biksu dan orang miskin dikehidupan lalu |
Selalu mempunyai makanan berkecukupan dikehidupan ini |
Sering menyumbangkan makanan kepada fakir miskin dikehidupan lalu |
Selalu kelaparan dan tak punya pakaian yang pantas dikehidupan ini |
Hidup pelit tidak pernah menderma kepada fakir miskin dikehidupan lalu |
Mempunyai tempat tinggal yang mewah dikehidupan ini |
Sering membangun tempat suci dan tempat berlindung umum dikehidupan lalu |
Selalu hidup makmur dan bahagia dikehidupan ini |
Sering menyumbangkan pangan ke Vihara dikehidupan lalu |
Punya rupa cantik atau tampan dikehidupan ini |
Sering mempersembahkan bunga segar di depan altar Buddha dikehidupan lalu |
Pintar dan bijaksana dikehidupan ini |
Anda seorang vegetarian soleh dalam beragama dikehidupan lalu |
Selalu disukai orang lain dikehidupan ini |
Selalu membina hubungan yang baik dengan orang lain dikehidupan lalu |
Suami istri hidup rukun dan saling setia (sukses dalam perkawinan)dikehidupan ini |
Sering menghiasi altar Buddha dengan spanduk berisi syair ajaran Buddha dan macam-macam dekorasi/hiasan yang bagus dan pantas dikehidupan lalu |
Mempunyai kedua orang tua yang lengkap dikehidupan ini |
Selalu menghormati dan membantu orang yang sebatang kara dikehidupan lalu |
Hidup sebatang kara dikehidupan ini |
Sering menembak burung dikehidupan lalu |
Punya banyak keturunan dikehidupan ini |
Sering mencetak dan membagikan Sutra Buddha kepada umum dikehidupan lalu |
Anak Anda mati muda dikehidupan ini |
Anda telah membuang bayi perempuan Anda dikehidupan lalu |
Tidak punya keturunan dikehidupan ini |
Sering menghancurkan habitat bunga dikehidupan lalu |
Berumur panjang dan sehat dikehidupan ini |
Sering melepaskan makhluk hidup dikehidupan lalu |
Berumur pendek dikehidupan ini |
Sering membunuh makhluk hidup dikehidupan yang lalu |
Tak punya jodoh dikehidupan ini |
Telah berzinah dengan istri orang dikehidupan lalu |
Hidup menjanda dikehidupan ini |
Sering memperlakukan suami Anda dengan buruk dikehidupan lalu |
Menjadi budak (kuli) dikehidupan ini |
Tidak setia dan melupakan budi orang dikehidupan lalu |
Mempunyai penglihatan yang bagus dikehidupan ini |
Sering menyumbangkan minyak lampu ke Vihara dikehidupan lalu |
Mengalami kebutaan dikehidupan ini |
Sering menyesatkan orang dikehidupan lalu |
Bermulut sumbing dikehidupan ini |
Sering meniup padam lampu di Altar Buddha dikehidupan lalu |
Bisu dan tuli dikehidupan ini |
Telah memarahi kedua orang tua dengan kata-kata kasar dikehidupan lalu |
Berbadan bungkuk dikehidupan ini |
Telah mengejek orang-orang yang menyembah Buddha dikehidupan lalu |
Bertangan cacat dikehidupan ini |
Telah menggunakan tangan untuk melakukan kejahatan (memukul / menyiksa makhluk hidup) dikehidupan lalu |
Berkaki pincang dikehidupan ini |
Dikehidupan lalu adalah seorang perampok |
Terlahir sebagai kuda sapi dikehidupan ini |
Tidak membayar hutang dikehidupan lalu |
Terlahir sebagai anjing atau babi dikehidupan ini |
Telah menipu dan mencelakakan orang dikehidupan lalu |
Sering sakit-sakitan dikehidupan ini |
Telah menyumbangkan arak dan daging kepada Bhiksu dikehidupan lalu |
Berbadan sehat dan kuat dikehidupan ini |
Sering menyumbangkan obat kepada orang sakit dikehidupan lalu |
Masuk penjara dikehidupan ini |
Telah melakukan kejahatan tak berperasaan dikehidupan lalu |
Mati kelaparan dikehidupan ini |
Sering menyumbat lubang ular dan tikus dikehidupan lalu |
Mati keracunan dikehidupan ini |
Sering meracuni ikan di sungai dikehidupan lalu |
Hidup bernasib jelek dan tak punya teman dikehidupan ini |
Sering mengkhianati orang dikehidupan lalu |
Terlahir sebagai orang kerdil dikehidupan ini |
Sering membaca Sutra Buddha sambil berbaring di lantai dikehidupan lalu |
Menderita muntah darah dikehidupan ini |
Telah membaca Sutra Buddha sambil makan daging dikehidupan lalu |
Terlahir tuli dikehidupan ini |
Sering tidak serius mendengar dan membaca Sutra Buddha dikehidupan lalu |
Menderita penyakit kulit borok dikehidupan ini |
Telah mempersembahkan daging di depan Altar Buddha dikehidupan lalu |
Menderita bau badan tak enak dikehidupan ini |
Telah menjual Hio / dupa palsu (Hio kotor) dikehidupan lalu |
Bunuh diri dengan menggantung diri dikehidupan ini |
Sering memburu binatang dengan menjerat menggunakan tali dan jala dikehidupan lalu |
Kehilangan pasangan hidup yang dicintai dikehidupan ini |
Dikehidupan lalu adalah seorang pencemburu dan iri hati |
Mati kebakaran atau disambar petir dikehidupan ini |
Berdagang dengan menipu timbangan dikehidupan lalu |
Sering diserang binatang buas dikehidupan ini |
Sering menciptakan permusuhan dikehidupan lalu |
Menjadi cerdas dan bijaksana |
Tekun membaca doa / sutra |
Memiliki istri cantik dan berbudi |
Sering menyebarkan Dharma |
Mendapat jabatan tinggi |
Membangun Vihara |
Memiliki anak yang sukses |
Melepaskan burung dan kura-kura |
Membuat sukses dan bahagia |
Membangun sekolah dan rumah sakit |
Panjang umur dan bahagia |
Melepaskan ika |
Sehat terus |
Menolong orang sakit |
Mati digigit binatang |
Bermusuhan, benci, dan dendam |
Tidak dapat melahirkan |
Abortus |
Badannya korengan dan bisulan |
Menyiksa binatang |
Kesepian, korengan dan bau busuk |
Iri hati |
Miskin |
Kikir |
Kehilangan barang-barang |
Mencuri |
Punggungnya bengkak |
Menertawakan siswa Buddha |
Hidup lama di penjara |
Berbuat kejam dan sadis |
Mati keracunan |
Mencuri makhluk hidup |
Hidup sengsara dan menyedihkan |
Tidak setia dan berkhianat |
Mati kelaparan |
Membuat orang kelaparan |
Cebol dan pendek |
Menghina orang miskin |
Menderita penyakit korengan |
Berdagang dengan tidak jujur |
Ditinggalkan oleh kawan-kawannya |
Bergosip |
Sering menerima kata-kata yang tidak menyenangkan |
Berkata kasar |
Tidak dapat berbicara dengan jelas |
Mengobrol kosong |
Menjadi yatim piatu |
Berburu binatang |
Sering mendapat tuduhan palsu |
Berdusta |
Hidup sengsara dan kesepian |
Memperkosa anak isteri orang lain |
Kesepian |
Menyeleweng dengan isteri atau suami orang |
Matanya jadi buta |
Menyesatkan orang dengan bacaan porno |
Mabuk, ketagihan, dan tidak dihormati orang |
Minum minuman keras |
Rupa buruk |
Cepat marah, lekas naik darah, untuk hal kecil saja yang diceritakan kepadanya |
Sebab |
Akibat |
Apabila ada orang menyebarkan Sutra hukum karma dengan tekun dikehidupan ini |
Dikehidupan yang akan datang akan selalu dihormati orang |
Apabila ada orang mencetak dan membagikan kitab hukum karma kepada orang secara cuma-cuma |
Dikehidupan yang akan datang akan menjadi pemimpin |
Apabila tidak percaya bahwa menjalani vegetarian adalah perbuatan berpahala |
Dikehidupan yang akan datang hanya bisa melihat hidup orang lain bahagia |
Menderma uang ditempat suci |
Anda akan mendapat pahala berlimpah |
Apabila ada orang berpergian dengan membawa kitab hukum karma |
Semua mara bahaya akan terhindarkan |
Jangan menganggap hukum karma tidak ada |
Balasan tetap akan datang cepat atau lambat |
Apabila ada orang menyebarkan kebenaran hukum karma |
Dikehidupan yang akan datang akan terlahir sebagai orang yang bijaksana dan pintar |
Apabila ada orang menghina ajaran hukum karma |
Orang itu tidak akan bisa terlahir sebagai manusia dikehidupan yang akan datang |
Apabila ada orang menulis Sutra hukum karma |
Akan mempunyai keturunan terpelajar dan hidup bahagia |
Apabila ada orang menerima dan menjalankan ajaran hukum karma |
Semua Buddha dan Bodhisatva akan menyaksikan |
Hukum karma tak akan habis dibabarkan |
Perbuatan baik pasti akan berbuah dikemudian hari, Yang Maha Kuasa tidak akan merugikan orang yang baik hati |
Apabila ada orang yakin akan hukum karma |
Ia akan terlahir di Nirwana |
Perkataan Buddha adalah kebenaran dan jangan diabaikan.
Sang Buddha bersabda : “Pemilik dan ahli-waris perbuatan adalah makhluk, perbuatannya adalah rahim dari mana ia lahir, kepada perbuatannya ia terikat, namun perbuatannya juga merupakan pelindungnya. Perbuatan apa pun yang ia lakukan, baik atau buruk, ia juga kelak yang menjadi ahli-warisnya. Perbuatanlah yang membuat manusia menjadi mulia dan rendah, kaya dan miskin, bahagia dan menderita.”
Setelah membabarkan Ajaran Hukum Karma kepada Ananda dan para Arahat, lalu Hyang Bhagava menambahkan : “Contoh yang telah Aku berikan hanya sebanyak setetes air dibandingkan contoh yang belum diberikan sebanyak air yang ada di sungai Gangga.” Kemudian Hyang Bhagava mengucapkan Ovada Patimokkha :
“Jangan berbuat kejahatan. Perbanyaklah perbuatan baik. Sucikan hati dan pikiranmu. Itulah Ajaran semua Buddha.”
Kesabaran adalah cara bertapa yang paling baik.
Hyang Buddha bersabda :
“Nibbanalah yang tertinggi dari semuanya
Mereka bukanlah pertapa jika masih menindas orang lain,
Mereka bukan pula pertapa yang masih menyebabkan kesusahan orang lain.
Tidak menghina, tidak melukai,
Mengendalikan diri sesuai dengan tata tertib,
Makan secukupnya,
Senang hidup menyepi,
Dan senantiasa berpikir luhur.
Itulah Ajaran semua Buddha”.
Kemudian Yang Mulia Ananda berkata : “Pada generasi yang kacau-balau ini, banyak manusia yang telah mengisi kehidupannya dengan perbuatan-perbuatan jahat dikarenakan ketidak-tahuan mereka akan ajaran dan Hukum Karma. Kami sangat senang dan gembira, Guru. Dengan panjang lebar dan penuh cinta kasih Guru telah menguraikan Dharma, menjelaskannya bagai orang yang menegakkan kembali apa yang roboh, atau memperlihatkan apa yang tersembunyi, atau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat, atau membawa lampu di waktu gelap gulita, sambil berkata : itu Siapa yang punya mata, silakan melihat."
"Demikianlah Dharma telah dibabarkan oleh Guru dalam berbagai cara, dan kami berjanji untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh Ajaran Karma mulai hari ini sampai akhir hayat kami. Begitu mulianya Dharma ini, sihingga bagi siapa saja yang menulis, membaca, mencetak, menyebarluaskan sutra ini, atau digunakan untuk memuja para Buddha, akan di anugerahi dengan kebahagiaan dan kesuksesan besar, dan kelak nanti setelah meninggal akan terlahir bahagia di Buddha-loka tempat para siswa Buddha bersemayam.”
Setelah Ananda berkata demikian, para Arahat, para bhikkhu, para upasaka, para dewa, para asura, para gandhaba, para makhluk halus lainnya menjadi gembira hatinya dengan kata-kata Hyang Bhagawa. Mereka berjanji akan melaksanakan dengan sungguh-sungguh Ajaran Karma ini.
Sumber : Majalah Harmoni, Buddha Bersabda Hukum Karma (Sebab Akibat), dan Memahami Mantra Dewa Bumi (Ilmu Untuk Mengubah Nasib).
Comments
RSS feed for comments to this post