bannerchingtu

SESUATU YANG BESAR TIDAK MUNGKIN DICAPAI TANPA SEMANGAT YANG BESAR (Anonymous) HAL YANG PALING MENGERIKAN DI DUNIA INI IALAH KEADILAN YANG DIPISAHKAN DARI CINTA KASIH (Francois Mauriac) PADA SETIAP KEBAIKAN TERLETAK SEGALA BENTUK KEBIJAKSANAAN (Euripides) MENGAJAR SAMA DENGAN BELAJAR (Pepatah Jepang) ORANG LAIN AKAN MENGAKUI KEMAMPUANMU SETELAH KAMU MEMBUKTIKANNYA (Bob Edwarda) PANDAI MENUTUP MULUT ADALAH CERMIN KEPANDAIAN SESEORANG (Schopenhaver) ILMU PENGETAHUAN PADA MASA MUDA AKAN MEMBUAT ORANG MENJADI BIJAKSANA PADA HATI TUA (Anonymous) BADAI MEMBUAT PEPOHONAN MEMPERDALAM AKARNYA (Laude McDonald) SUMBER KEKUATAN BARU BUKANLAH UANG YANG BERADA DALAM GENGGAMAN TANGAN BEBERAPA ORANG, NAMUN INFORMASI DI TANGAN ORANG BANYAK (John Naisbitt) THE MORE YOU SWEAT IN TRAINING, THE LESS YOU BLEED IN BATTLE (Armed Forces Motto)  SEORANG JUARA IALAH YANG MAMPU BANGUN KETIKA IA TAK MAMPU (Jack Dempsey KEGEMBIRAAN AKAN DATANG SETELAH KESUSAHAN (Guillaume Apollina'ire KEJUJURAN ADALAH BATU PENJURU DARI SEGALA KESUKSESAN. PENGAKUAN ADALAH MOTIVASI TERKUAT (May Kay Ash KEPEMIMPINAN ADALAH ANDA SENDIRI DAN APA YANG ANDA LAKUKAN (Frederick Smith)  RAJIN ADALAH OBAT MUJARAB (Al-Ghazali KEINDAHAN TERDAPAT DALAM KEJUJURAN (Schiller THOSE WHO ARE AFRAID TO FALL, WILL NEVER FLY (Anonymous

imlek2024

Buddha Bersabda Hukum Karma (Sebab Akibat)

Membunuh dan Karma pembunuhan

Buddha mengatakan segala Karma yang dibuat manusia dan segala buah Karma yang diterima dikarenakan sebab yang berbeda-beda seperti dikehidupan ini berumur pendek karena apa? Karena dikehidupan lalu banyak membunuh makhluk hidup, ini hanya salah satu sebab, dalam kitab suci mengatakan dikehidupan yang lalu yang membunuh dia adalah saya. Dikehidupan ini yang membunuh saya adalah dia. Karma pembunuhan adalah sangat berat dan mengerikan. Kamu membunuhnya dikehidupan ini, dikehidupan yang akan datang dia akan membunuhmu tak mengenal waktu. Orang yang mempunyai karma membunuh setelah meninggal, kalau reinkarnasi lagi akan hidup berpenyakitan dan berumur pendek (walaupun tak mati akan sekarat). Semut walaupun kecil tapi dia adalah salah satu makhluk hidup di alam semesta ini, dia adalah Buddha, Bodhisatva dimasa akan datang, makanya tidak boleh dibunuh.

Sutra Sebab dan Akibat

Buddha Bersabda Tentang Hukum Karma

Ketika Hyang Buddha berada di kota Rajagaha, 1.250 orang Arahat datang berkumpul bersama para makhluk lainnya. Pertemuan para Arahat tersebut dinamakan Caturangasannipata. Mereka berkumpul di Veluvanarama (Vihara Hutang Bambu) dan waktu itu tengah hari pada saat Purnama-sidhi di bulan Magha. Waktu itu Yang Mulia Ananda datang mendekati Hyang Buddha, Ia memberi hormat dengan beranjali dan mengelilingi Hyang Buddha tiga kali (berpradaksina). Setelah member hormat, Ia dengan sopan duduk di satu sisi, kemudian Yang Mulia Ananda berkata kepada Hyang Buddha :

“Guru, mengapa semua makhluk yang dilahirkan selalu dicengkram oleh dukkha (derita) seperti lobha (keserakahan), dosa (kebencian), moha (ketidaktahuan), tidak menghormati Buddha Dharma, tidak berbakti kepada orang-tua, tidak bermoral, tidak menjalankan Sila. Generasi ini menjadi kacau seperti benang kusut, rumput munja dan gelabah, sehingga tidak dapat terbebas dari apaya (alam neraka), duggati (alam binatang), vinipata (alam keruntuhan) dan samsara (lingkaran tumimbal lahir)."

"Banyak diantara makhluk itu terlahir tuli, buta, bisu, idiot, cacat dan lainnya, saling bersaing, saling merugikan, saling memusuhi, saling membenci, saling membunuh, saling berbuat jahat dan tidak adil. Bagaimana kita dapat mengerti rahasia Kesunyataan (Hukum Realita) apa yang tersembunyi di balik kenyataan hidup ini. Dan apakah akibat buruk dari setiap perbuatan jahat yang dilakukan oleh manusia?"

"Semoga Guru berkenan menjelaskan kepada kami sebab-musabab dari semua perbedaan-perbedaan ini yang menyebabkan timbulnya keragu-raguan terhadap keadilan dan kebenaran?”

Hyang Buddha bersabda : “Ananda, perhatikan dengan baik, Aku akan menerangkan tentang Hukum Karma. Sebenarnya, segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan ini dikarenakan akibat dari Karma lampau yang berbuah, yang diwariskan dari perbuatan pada kehidupan yang lampau. Karma -lah yang menyebabkan perbedaan-perbedaan dalam alam kehidupan ini : ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang bahagia, ada yang menderita, ada yang sempurna, ada yang cacat, ada yang dipuji dan ada yang terhina.”

Kemudian Hyang Buddha melanjutkan dengan mengucapkan syair di bawah ini :

“Segala sesuatu sudah ditentukan oleh karma lampau. Percaya dan tekun mengamalkan Sutra ini akan membawa kebahagiaan dan keberhasilan yang tiada taranya.
O, para bhikkhu, Aku akan membuat syair contoh untukmu, karena dengan contoh maka orang-orang pintar akan dapat mengerti makna dari apa yang dikatakan.”

Akibat

Sebab

Menjadi pejabat pemerintah dikehidupan ini

Membangun patung Buddha dikehidupan lalu

Memiliki mobil mewah dan alat transportasi lainnya dikehidupan ini

Sering membangun dan memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak untuk kepentingan umum dikehidupan lalu

Selalu mempunyai pakaian berkecukupan dikehidupan ini

Sering menyumbangkan pakaian kepada para Biksu dan orang miskin dikehidupan lalu

Selalu mempunyai makanan berkecukupan dikehidupan ini

Sering menyumbangkan makanan kepada fakir miskin dikehidupan lalu

Selalu kelaparan dan tak punya pakaian yang pantas dikehidupan ini

Hidup pelit tidak pernah menderma kepada fakir miskin dikehidupan lalu

Mempunyai tempat tinggal yang mewah dikehidupan ini

Sering membangun tempat suci dan tempat berlindung umum dikehidupan lalu

Selalu hidup makmur dan bahagia dikehidupan ini

Sering menyumbangkan pangan ke Vihara dikehidupan lalu

Punya rupa cantik atau tampan dikehidupan ini

Sering mempersembahkan bunga segar di depan altar Buddha dikehidupan lalu

Pintar dan bijaksana dikehidupan ini

Anda seorang vegetarian soleh dalam beragama dikehidupan lalu

Selalu disukai orang lain dikehidupan ini

Selalu membina hubungan yang baik dengan orang lain dikehidupan lalu

Suami istri hidup rukun dan saling setia (sukses dalam perkawinan)dikehidupan ini

Sering menghiasi altar Buddha dengan spanduk berisi syair ajaran Buddha dan macam-macam dekorasi/hiasan yang bagus dan pantas dikehidupan lalu

Mempunyai kedua orang tua yang lengkap dikehidupan ini

Selalu menghormati dan membantu orang yang sebatang kara dikehidupan lalu

Hidup sebatang kara dikehidupan ini

Sering menembak burung dikehidupan lalu

Punya banyak keturunan dikehidupan ini

Sering mencetak dan membagikan Sutra Buddha kepada umum dikehidupan lalu

Anak Anda mati muda dikehidupan ini

Anda telah membuang bayi perempuan Anda dikehidupan lalu

Tidak punya keturunan dikehidupan ini

Sering menghancurkan habitat bunga dikehidupan lalu

Berumur panjang dan sehat dikehidupan ini

Sering melepaskan makhluk hidup dikehidupan lalu

Berumur pendek dikehidupan ini

Sering membunuh makhluk hidup dikehidupan yang lalu

Tak punya jodoh dikehidupan ini

Telah berzinah dengan istri orang dikehidupan lalu

Hidup menjanda dikehidupan ini

Sering memperlakukan suami Anda dengan buruk dikehidupan lalu

Menjadi budak (kuli) dikehidupan ini

Tidak setia dan melupakan budi orang dikehidupan lalu

Mempunyai penglihatan yang bagus dikehidupan ini

Sering menyumbangkan minyak lampu ke Vihara dikehidupan lalu

Mengalami kebutaan dikehidupan ini

Sering menyesatkan orang dikehidupan  lalu

Bermulut sumbing dikehidupan ini

Sering meniup padam lampu di Altar Buddha dikehidupan lalu

Bisu dan tuli dikehidupan ini

Telah memarahi kedua orang tua dengan kata-kata kasar dikehidupan lalu

Berbadan bungkuk dikehidupan ini

Telah mengejek orang-orang yang menyembah Buddha dikehidupan lalu

Bertangan cacat dikehidupan ini

Telah menggunakan tangan untuk melakukan kejahatan (memukul / menyiksa makhluk hidup) dikehidupan lalu

Berkaki pincang dikehidupan ini

Dikehidupan lalu adalah seorang perampok

Terlahir sebagai kuda sapi dikehidupan ini

Tidak membayar hutang dikehidupan lalu

Terlahir sebagai anjing atau babi dikehidupan ini

Telah menipu dan mencelakakan orang dikehidupan lalu

Sering sakit-sakitan dikehidupan ini

Telah menyumbangkan arak dan daging kepada Bhiksu dikehidupan lalu

Berbadan sehat dan kuat dikehidupan ini

Sering menyumbangkan obat kepada orang sakit dikehidupan lalu

Masuk penjara dikehidupan ini

Telah melakukan kejahatan tak berperasaan dikehidupan lalu

Mati kelaparan dikehidupan ini

Sering menyumbat lubang ular dan tikus dikehidupan lalu

Mati keracunan dikehidupan ini

Sering meracuni ikan di sungai dikehidupan lalu

Hidup bernasib jelek dan tak punya teman dikehidupan ini

Sering mengkhianati orang dikehidupan lalu

Terlahir sebagai orang kerdil dikehidupan ini

Sering membaca Sutra Buddha sambil berbaring di lantai dikehidupan lalu

Menderita muntah darah dikehidupan ini

Telah membaca Sutra Buddha sambil makan daging dikehidupan lalu

Terlahir tuli dikehidupan ini

Sering tidak serius mendengar dan membaca Sutra Buddha dikehidupan lalu

Menderita penyakit kulit borok dikehidupan ini

Telah mempersembahkan daging di depan Altar Buddha dikehidupan lalu

Menderita bau badan tak enak dikehidupan ini

Telah menjual Hio / dupa palsu (Hio kotor) dikehidupan lalu

Bunuh diri dengan menggantung diri dikehidupan ini

Sering memburu binatang dengan menjerat menggunakan tali dan jala dikehidupan lalu

Kehilangan pasangan hidup yang dicintai dikehidupan ini

Dikehidupan lalu adalah seorang pencemburu dan iri hati

Mati kebakaran atau disambar petir dikehidupan ini

Berdagang dengan menipu timbangan dikehidupan lalu

Sering diserang binatang buas dikehidupan ini

Sering menciptakan permusuhan dikehidupan lalu

Menjadi cerdas dan bijaksana

Tekun membaca doa / sutra

Memiliki istri cantik dan berbudi

Sering menyebarkan Dharma

Mendapat jabatan tinggi

Membangun Vihara

Memiliki anak yang sukses

Melepaskan burung dan kura-kura

Membuat sukses dan bahagia

Membangun sekolah dan rumah sakit

Panjang umur dan bahagia

Melepaskan ika

Sehat terus

Menolong orang sakit

Mati digigit binatang

Bermusuhan, benci, dan dendam

Tidak dapat melahirkan

Abortus

Badannya korengan dan bisulan

Menyiksa binatang

Kesepian, korengan dan bau busuk

Iri hati

Miskin

Kikir

Kehilangan barang-barang

Mencuri

Punggungnya bengkak

Menertawakan siswa Buddha

Hidup lama di penjara

Berbuat kejam dan sadis

Mati keracunan

Mencuri makhluk hidup

Hidup sengsara dan menyedihkan

Tidak setia dan berkhianat

Mati kelaparan

Membuat orang kelaparan

Cebol dan pendek

Menghina orang miskin

Menderita penyakit korengan

Berdagang dengan tidak jujur

Ditinggalkan oleh kawan-kawannya

Bergosip

Sering menerima kata-kata yang tidak menyenangkan

Berkata kasar

Tidak dapat berbicara dengan jelas

Mengobrol kosong

Menjadi yatim piatu

Berburu binatang

Sering mendapat tuduhan palsu

Berdusta

Hidup sengsara dan kesepian

Memperkosa anak isteri orang lain

Kesepian

Menyeleweng dengan isteri atau suami orang

Matanya jadi buta

Menyesatkan orang dengan bacaan porno

Mabuk, ketagihan, dan tidak dihormati orang

Minum minuman keras

Rupa buruk

Cepat marah, lekas naik darah, untuk hal kecil saja yang diceritakan kepadanya

Sebab

Akibat

Apabila ada orang menyebarkan Sutra hukum karma dengan tekun dikehidupan ini

Dikehidupan yang akan datang akan selalu dihormati orang

Apabila ada orang mencetak dan membagikan kitab hukum karma kepada orang secara cuma-cuma

Dikehidupan yang akan datang akan  menjadi pemimpin

Apabila tidak percaya bahwa menjalani vegetarian adalah perbuatan berpahala

Dikehidupan yang akan datang hanya bisa melihat hidup orang lain bahagia

Menderma uang ditempat suci

Anda akan mendapat pahala berlimpah

Apabila ada orang berpergian dengan membawa kitab hukum karma

Semua mara bahaya akan terhindarkan

Jangan menganggap hukum karma tidak ada

Balasan tetap akan datang cepat atau lambat

Apabila ada orang menyebarkan kebenaran hukum karma

Dikehidupan yang akan datang akan terlahir sebagai orang yang bijaksana dan pintar

Apabila ada orang menghina ajaran hukum karma

Orang itu tidak akan bisa terlahir sebagai manusia dikehidupan yang akan datang

Apabila ada orang menulis Sutra hukum karma

Akan mempunyai keturunan terpelajar dan hidup bahagia

Apabila ada orang menerima dan menjalankan ajaran hukum karma

Semua Buddha dan Bodhisatva akan menyaksikan

Hukum karma tak akan habis dibabarkan

Perbuatan baik pasti akan berbuah dikemudian hari, Yang Maha Kuasa tidak akan merugikan orang yang baik hati

Apabila ada orang yakin akan hukum karma

Ia akan terlahir di Nirwana

Apa yang Anda perbuat dikehidupan yang lalu akan Anda terima dikehidupan ini.
Berpakaianlah secara rapi dan sopan untuk menghormati Buddha
Menghias Buddha berarti menghiasi diri sendiri
Membangun patung Buddha berarti membangun diri sendiri
Apa yang Anda tabur, apa yang Anda petik
Menderita di Neraka harus menyalahkan siapa?
Jangan mengatakan jadi pejabat itu mudah, kalau dikehidupan yang lalu tidak melatih diri dan membuat kebajikan
Perbuatan baik dikehidupan yang lalu akan Anda nikmati dikehidupan ini
Perbuatan baik dikehidupan ini akan Anda nikmati dikehidupan yang akan datang
Jika Anda meragukan Hukum Karma, lihat bagaimana Maha Maudgalyayana bisa menyelamatkan ibunya dari penderitaan di neraka
Jangan menganggap enteng Hukum Karma.
 

Perkataan Buddha adalah kebenaran dan jangan diabaikan.

Sang Buddha bersabda : “Pemilik dan ahli-waris perbuatan adalah makhluk, perbuatannya adalah rahim dari mana ia lahir, kepada perbuatannya ia terikat, namun perbuatannya juga merupakan pelindungnya. Perbuatan apa pun yang ia lakukan, baik atau buruk, ia juga kelak yang menjadi ahli-warisnya. Perbuatanlah yang membuat manusia menjadi mulia dan rendah, kaya dan miskin, bahagia dan menderita.”

Setelah membabarkan Ajaran Hukum Karma kepada Ananda dan para Arahat, lalu Hyang Bhagava menambahkan : “Contoh yang telah Aku berikan hanya sebanyak setetes air dibandingkan contoh yang belum diberikan sebanyak air yang ada di sungai Gangga.” Kemudian Hyang Bhagava mengucapkan Ovada Patimokkha :

“Jangan berbuat kejahatan. Perbanyaklah perbuatan baik. Sucikan hati dan pikiranmu. Itulah Ajaran semua Buddha.”

Kesabaran adalah cara bertapa yang paling baik.

Hyang Buddha bersabda :

“Nibbanalah yang tertinggi dari semuanya

Mereka bukanlah pertapa jika masih menindas orang lain,

Mereka bukan pula pertapa yang masih menyebabkan kesusahan orang lain.

Tidak menghina, tidak melukai,

Mengendalikan diri sesuai dengan tata tertib,

Makan secukupnya,

Senang hidup menyepi,

Dan senantiasa berpikir luhur.

Itulah Ajaran semua Buddha”.

Kemudian Yang Mulia Ananda berkata : “Pada generasi yang kacau-balau ini, banyak manusia yang telah mengisi kehidupannya dengan perbuatan-perbuatan jahat dikarenakan ketidak-tahuan mereka akan ajaran dan Hukum Karma. Kami sangat senang dan gembira, Guru. Dengan panjang lebar dan penuh cinta kasih Guru telah menguraikan Dharma, menjelaskannya bagai orang yang menegakkan kembali apa yang roboh, atau memperlihatkan apa yang tersembunyi, atau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat, atau membawa lampu di waktu gelap gulita, sambil berkata : itu Siapa yang punya mata, silakan melihat."

"Demikianlah Dharma telah dibabarkan oleh Guru dalam berbagai cara, dan kami berjanji untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh Ajaran Karma mulai hari ini sampai akhir hayat kami. Begitu mulianya Dharma ini, sihingga bagi siapa saja yang menulis, membaca, mencetak, menyebarluaskan sutra ini, atau digunakan untuk memuja para Buddha, akan di anugerahi dengan kebahagiaan dan kesuksesan besar, dan kelak nanti setelah meninggal akan terlahir bahagia di Buddha-loka tempat para siswa Buddha bersemayam.”

Setelah Ananda berkata demikian, para Arahat, para bhikkhu, para upasaka, para dewa, para asura, para gandhaba, para makhluk halus lainnya menjadi gembira hatinya dengan kata-kata Hyang Bhagawa. Mereka berjanji akan melaksanakan dengan sungguh-sungguh Ajaran Karma ini.

Sabda Hyang Buddha :
 
Untuk mengetahui kehidupan yang lalu
 
Lihatlah apa yang Anda alami dikehidupan ini
 
Untuk mengetahui kehidupan yang akan datang
 
Lihatlah apa yang Anda perbuat dikehidupan ini
 
Ayat Penyaluran Jasa
 
Semoga pahala ini mengagungkan
Tanah suci para Buddha
Keatas membalas empat jasa
Kebawah menolong tiga alam penderitaan
Seandainya ada orang mendengar dan melihatnya
Sepenuh hati mengembangkan hati Bodhi
Setelah akhir hayat akan
Terlahir di Nirwana
 

Sumber : Majalah Harmoni, Buddha Bersabda Hukum Karma (Sebab Akibat), dan Memahami Mantra Dewa Bumi (Ilmu Untuk Mengubah Nasib).

Comments   

 
0 #2 lilly tani 2015-11-10 11:22
Quote
 
 
0 #1 lilly tani 2015-11-10 11:21
:-) :roll:
Quote
 

Add comment


Security code
Refresh