Frequently Asked Questions

  • Print

Apa itu Agama Buddha? 

Agama Buddha adalah agama yang sempurna yang diajarkan oleh Sakyamuni Buddha (Buddha Gautama) kepada para makhluk, terutama kepada manusia agar manusia menyadari kemampuannya : “bahwa setiap manusia pada hakekatnya bisa memperoleh kebahagiaan atau setidak-tidaknya setiap manusia normal dapat mengurangi penderitaannya dan menambah kebahagiaannya.” 

Siapa itu Buddha? 

Buddha adalah suatu gelar kesempurnaan yang artinya : “Dia yang telah sadar sendiri dan mampu menyadarkan orang lain yang berjodoh denganNya, Dia yang telah memperoleh Pencerahan Sempurna." 

Apa itu Dharma? 

Dharma adalah Ajaran yang dibabarkan oleh Hyang Buddha setelah Beliau mencapai Penerangan / Pencerahan Sempurna. Selama 49 tahun (menurut catatan Theravada 45 tahun), yaitu mengenai "RAHASIA KESUNYATAAN HIDUP MANUSIA DAN ALAM SEMESTA," yang tercatat dalam KITAB SUCI AGAMA BUDDHA. 

Apa itu Sangha? 

Sangha adalah persaudaraan suci para bhiksu / bhiksuni, yang terdiri dari sekurang-kurangnya 5 bhiksu / bhiksuni. Sebagai umat Buddha yang saleh, kita wajib menghormati dan memberikan dukungan kepada Tri Ratna, baik itu berupa dukungan moril maupun materiil. 

Apa itu Tri Ratna? 

Tri Ratna yang berarti Tiga Mustika merupakan simbolis dari Buddha adalah GuruDharma adalah Ajaran dan Sangha adalah para Siswa yang berhasil. 

Apa Kitab Suci Agama Buddha? 

Kitab Suci Agama Buddha disebut Tripitaka. Yang artinya : 3 keranjang yang terdiri dari tiga bagian yaitu: 

1.Sutra (berisi Ajaran Hyang Buddha). 

2.Vinaya pitaka (Peraturan-peraturan untuk para bhiksu / bhiksuni). 

3.Sastra (Risalah / komentar / pada sekteTheravada disebut Abhidhamma). 

Mengapa harus meyakini Kitab Suci Tripitaka? 

Kita meyakini Tripitaka karena di dalam kitab tersebut diceritakan ada guru yang sudah berhasil mencapai tujuan, ada ajaran yang dapat membawa pada tujuan, dan yang penting adalah ada siswa-siswa yang berhasil mencapai tujuan seperti sang guru karena melaksanakan ajaran sang guru tersebut. 

Mengapa saya harus ke Vihara? 

Ya. Tentu Anda harus ke Vihara, dengan sering Anda ke Vihara maka Anda akan mengerti tentang hakekat hidup dan kehidupan. Selain itu Anda dapat belajar untuk mengerti tentang Buddha Dharma. 

Apakah yang dapat saya lakukan di vihara? 

Berdoa memohon perlindungan dan berkah atau Anda dapat melakukan kebajikan dengan memberikan sumbangan berupa beras, minyak, dana, dupa, kertas sembahyang dan lainnya. 

Mengapa saya melihat, perjalanan hidup manusia susah untuk bergembira, tenang dan tenteram? 

Banyak sekali orang-orang yang tidak mengerti, tidak mau berusaha mencari jalan untuk keluar dari persoalan dirinya. 

Apa benar, hidup manusia di dunia ini hanya untuk menderita? 

Masih banyak orang yang belum mengerti hakekat kehidupan manusia, sehingga mudah terjebak dalam pandangan salah, seakan-akan hidup manusia di dunia ini untuk menderita saja. Banyak manusia merasa hidup ini susah untuk gembira, tenang dan tenteram maka renungkanlah kondisi hakekat kehidupan ini sebagai berikut : 

Perenungan I. 

Kehidupan manusia tidak kekal. Siapa yang bisa terhindar dari: sakit, tua, meninggal dunia, berpisah dengan yang dicintainya, kehilangan harta benda, keinginan yang tak tercapai, berkumpul dengan yang tidak disukainya, terikat oleh kebutuhan jasmania dan batinia (Panca Skandha) dan tumimbal lahir yang tiada hentinya. Yang disebut : Delapan Kesukaran Manusia. 

Perenungan II. 

Hidup di dunia ini tidak aman dari: banyanya bencana alam, banyak bencana yang ditimbulkan oleh ulah perbuatan manusia yang mana banyak sekali manusia dalam mencapai kehendaknya suka memaksa kepada sesamanya, (membunuh, yang kuat menekan yang lemah, yang berkuasa menindas yang tidak berdaya, peperangan antar Negara, Suku, Bangsa dan Agama). Sehingga tidak mustahil ada yang mengunakan kekuatan senjata, kemajuan teknologi atau kekuatan ekonomi untuk menciptakan penderitaan orang lain. 

Perenungan III. 

Setelah meninggal dunia, tumimbal lahir lagi yang tiada habis-habisnya. Kehidupan manusia sangat rapuh karena ia pasti meninggal dunia. Setelah meninggal dunia masalahnya tidak selesai begitu saja, ia akan menjalankan tumimbal lahir yang tiada henti-hentinya di 6 alam kehidupan.(alam Dewa, alam asura, alam manusia, alam binatang, alam setan gentayangan dan alam neraka). 

Haruskah saya bangga beragama Buddha? 

Tentu, Anda harus bangga beragama Buddha. Karena dari sejarah agama Buddha diceritakan bahwa Sang Buddha itu turun dari surga Tusita, dengan demikian Buddha itu makhluk suci dari langit yang disebut Bodhisattva. Selain itu, Anda juga harus bangga sekali beragama Buddha karena status sosial Sang Buddha yang begitu tinggi sebagai seorang pangeran mahkota. 

Apakah saya ke vihara hanya untuk berdoa saja? 

Ya, kalau begitu Anda hanya bisa disebut beragama Buddha atau umat Buddha bukan sebagai siswa Sang Buddha. 

Apa bedanya siswa sang Buddha dengan umat Buddha? 

Umat Buddha hanya berdoa (Tiam Hio), ikut upacara dan memberikan bantuan tanpa ada kepedulian untuk mempelajari ajarannya. Sehingga jika Anda mengalami kenyataan perjalanan hidup yang penuh liku-liku, Anda mungkin akan bertanya  “Mengapa hidup saya masih begini?”, padahal saya sudah berdoa, memberikan bantuan (sebagai donator). Hal ini disebabkan Anda belum menjadi siswa sang Buddha yang berusaha mempelajari ajaran-Nya sehingga dapat memahami hakekat kehidupan. Oleh karena itu, jika Anda belum menjadi siswa Sang Buddha, Anda belum bisa mendapatkan  janji dari Sang Buddha.

Apa yang menyebabkan penderitaan pada manusia ? 

Ada 3 kondisi / kilesa (kekotoran bathin) yang menyebabkan penderitaan yakni :

1. Lobha = keserakahan

2. Dosa = kebencian.

3. Moha = kebodohan.

Bagaimana caranya agar dapat terbebas dari 3 kondisi / kilesa (kekotoran Bathin) ?

Sesungguhnya 3 kondisi / kilesa (kekotoran bathin) yang menyebabkan penderitaan tersebut adalah permainan dari HUKUM KARMA, bila ingin secara tuntas terbebas dari penyebab penderitaan tersebut, jalan Tanah Suci Surga Sukhavati adalah yang terbaik. Untuk itu kita perlu dengan hati yang tulus, setia dan semangat dengan penuh kegembiraan melakukan Buddha Smirth Namo Oh Mee Toh Fo, menanam sebab yang baik dan mengikat jodoh dengan Amitabha Buddha, agar kita bisa tumimbal lahir di Tanah Suci Surga Sukhavati, dan harus ingat sebagai manusia biasa kita selalu bisa lupa, bosan dan malas untuk melakukan hal-hal tersebut diatas, maka jangan lupa harus bisa dan mau merenungkan hakekat akan ketidak kekalan dalam hidup ini dan timbulkan pada hati / perasaan menyesal dan bertobat dan melakukan Adhisthana Namaskara Namo Oh Mee Toh Fo, untuk dapat memperkuat akar jodoh Oh Mee Toh Fo, agar berkeinginan hidup dalam kegembiraan, tenang dan tentram agar bisa tercapai apa adanya. 

Mengapa harus berBuddha Smirth Namo Oh Mee Toh Foo / Nien Namo Oh Mee Toh Foo baru kita bisa keluar dari penderitaan ? Bukankah dalam kitab Suci tercatat Sakyamuni Buddha  berpesan kepada Ananda Thera”Buatlah Benteng dipulauMU sendiri” bisa keluar dari penderitaan.

Betul, Muridku. Sakyamuni Buddha berpesan kepada Ananda Thera, “Buatlah benteng di pulauMu sendiri”, akan tetapi bagaimana caranya membuat benteng tersebut dan apa arti pulauMu sendiri itu, benteng yang bagaimanakah yang dapat melindungi kita ? Untuk itu, lihatlah Ayat kitab Suci Mahasamghata, yang mana dalam Kitab Suci tersebut Hyang Buddha berpesan sebagai berikut :

“Bahwa dalam zaman kemunduran Dharma  banyak orang membina diri yang memperoleh Kesempurnaan sedikit sekali. Hanya dengan Buddha Smirth / Nien Fo cara yang mudah, aman untuk bebas dari derita”.(Kitab Suci Mahasamghata Sutra)

Oleh karena itu, selalu ingat kepada Buddha adalah cara untuk membuat benteng yang akan melindungi kita dari penderitaan di dunia yang tidak kekal ini, sedangkan “Pengertian Pulau mu sendiri,” adalah batin yang terdiri dari alam bawah sadar, perasaan dan pikiran yang munculnya dalam bentuk kehendak / cettana, bisa berasal dari benih karma masa lalu yang tersimpan dalam alam bawah sadar yang diistilahkab oleh Buddha disebut Alayavijanana atau juga bisa dari sebab yang baru yang berasal dari ransangan panca indra kita. Maka dengan berBuddha Smirth Namo Oh Mee Toh Fo/Nien fo berarti membangkitkan kekuatan jiwa Buddha kita, yang sesuai dengan ayat suci itu, buatlah benteng di pulaumu sendiri dalam zaman kemunduran Dharma ini, cara yang mudah, aman, selamat untuk keluar dari penderitaan hidup yang penuh ketidak pastian ini, hanya dengan berBuddha Smirth Namo Oh Mee Toh Fo kita akan berhasil. 

Kenapa berBuddha Smirth harus pada Buddha Amitabha/ Oh Mee Toh Fo ?

Hyang Buddha Sakyamuni memberitahukan kita, bahwa Buddha Amitabha / Oh Mee Toh Fo telah berjanji akan membawa siapapun juga yang berjodoh dan melakukan Buddha Smirth NamaNya dengan penuh keyakinan dan bertekad dilahirkan di Tanah Suci Surga Sukhavati, yang mana kondisi di Surga Sukhavati tiada penderitaan, yang ada hanya kegembiraan. Ini semua tercatat dalam Kitab Suci Sutra Amitabha/ Sukhavati Sutra.