Untuk bisa memiliki mental, moral, dan watak Buddha, maka kita harus melaksanakan 5 Pintu Penghayatan Dharma, sehingga kita bisa memiliki modal dasar untuk bebas dari samsara mendapat keberuntungan, hidup lebih baik lagi dan setelah meninggal dunia dilahirkan di Tanah Suci Surga Sukahavati; karena ada kekuatan pra-setya / /dari para Buddha dan Bodhisatva yang dapat membantu / menolong orang yang berjodoh menyatukan diri dalam perlindungan-Nya.
A PINTU; HORMAT, BERSEMBAHYANG, NAMASKARA..
Pintu hormat, bersembahyang, dan Namaskara harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sujud. Orang yang rajin bersembahyang harus bisa menghargai/ menghormati orang lain dalam hubungan bermasyarakat, tidak sombong, dan selalu Wellcome / ramah terhadap orang lain, misalnya memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara, dan lain-lain.
1. Pembinaan pribadi, kcdalam, harus dimulai dengan namaskara
a. Namaskara : suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Buddha. Namaskara mengandung arti mendekatkan diri, berlindung dan menyerahkan jiwa raga kita kepada Tri Ratna untuk memperoleh berkahNya.
Berlindung dengan sikap penuh semangat, perhatian, rileks, tangan beranjali, visualisasikan kita berhadapan dengan para Buddha dan Bodhisattva. Kemudian melakukan wensin - yaitu memberi hormat dengan membungkukkan badan 90 derajat. Menyerahkan jiwa dan raga dengan kening menyentuh bumi.
b. Bai Yuan (Adhitana Namaskara - menyatukan jiwa dan raga dalam alunan pujian nama-nama Buddha sehingga dapat menyatukan diri dalam kekuatan Buddha)
c. Jiu Chan Hui (upacara menyesal dan bertobat)
d. Merenungkan ayat-ayat kitab suci
e. Pradaksina (Rau Nien ) /Nien Fo / Meditasi.
f. dan lain-lain
2. Pembinaan pribadi ke luar dengan Bodhisattvayana (menjalankan pertapaan Bodhisattva I ada 4 persyaratan :
a. Berdana (berkorban untuk kepentingan makhluk lain)
b Sikap sopan santun, manis budi bahasanya (bukan pura-pura)
c. Ringan tangan membantu orang lain.
d. Rekan se-Dharma
B PINTU; MEMULIAKAN, MEMUJA, MENYEBARLUASKAN JASA DAN PAHALA HYANG BUDDHA
Pada saat sembahyang kita memuliakan nama Buddha dengan Nien Cing (membaca ayat kitab suci) atau Nien Fo (melafalkan nama Buddha). Jika ini kita lakukan dengan sujud dan huruf demi huruf dibaca dengan penuh kesadaran, maka pantulan dari getaran kekuatan tersebut akan menimbulkan kekuatan alfa di otak kita sehingga dapat membangkitkan kekuatan dalam batin ke arah yang baik.
a. Alat-alat untuk memuja Dharma Buddha
- Gong (untuk memberitahu, membangkitkan semangat)
- Im Keng (bunyi-bunyian untuk menyadarkan)
- Muk Ie (dipukul untuk meditasi)
- Tan ze (bunyi untuk menyadarkan)
- He Ce (untuk membangkitkan semangat)
- Tambur (untuk menghidupkan suasana)
Catatan : di rumah boleh memakai fa chi dan sebaiknya sembahyang dengan fa chi.
b. Gatha : nyanyian untuk memuliakan Buddha, Dharma, dan Sangha.
Contoh :
- Cie Ting Cen Siang Can
- Lu Siang Can
- Lien Tze Can
- San Pao Can
- Gatha Pendupaan
- Gatha Hari Esok Kan Cerah Kembali
- Gatha Keyakinan Umat Buddha
- Gatha Penyaluran Jasa
- Dan lain-lain
c. Sutra : sabda Hyang Buddha perihal ajaran untuk pedoman dalam kehidupan sehari-hari;
contoh :
- Prajnaparamita Hrdaya Sutra
- Sukhavativyuha Sutra
- Sutra 8 Kesadaran Agung
- 42 Ayat Sutra
- Saddharma Pundarika Sutra
- Vajracchedeka Sutra
- dan lain-lain
d. Mantra : terdiri dari Dharani, Mantra, Janji-janji para dewa pelindung Dharma
Contoh :
- Suranggama Dharani
- Maha Karuna Dharani
- 10 mantra pendek
- mantra pengembangan makanan
- dan lain-lain
e. Dharma desana / menyebarkan Dharma ( membawa pelita penerangan pencerahan antar makhluk lainnya )
f. Menjadi manusia teladan dan berguna ; melaksanakan hidup dalam jalan Bodhisatva
C. PINTU; BERBUAT DAN BERTEKAD
Setiap umat Buddha Mahayana harus setiap hari membangkitkan tekad hidup dijalan Buddha (membangkitkan tekad untuk dilahirkan di Tanah Suci Surga Sukkhavati, bebas dari samsara mencapai Nirvana).
- I Xin Gui Ming / Jin Tu Wen ( Renungan dan Prasetya Maha Bodhisatva yang penuh welas asih )
- 10 tekad Besar Pelaksanaan Dharma dari Samantabadra Bodhisatva
Ke-1 Bersikap santun dan bersembahyang memuliakan para Buddha
Ke-2 memuji dan mengagungkan para Tathagata ( berbicara menyampaikan pencerahan Buddha )
Ke-3 selalu membina diri dengan memberi puja ( mempersembahkan jiwa dan raga untuk berbuat karma baik )
Ke-4 menyesal dan bertobat atas karma/ perbuatan buruk sendiri
Ke-5 selalu senang dan gembira berbuat pahala dan bermoral yang indah
Ke-6 mengundang dan berharap roda Dharma selalu berputar ( Berinisiatif membentuk pesamuan Dharma )
Ke-7 mengundang dan berharap Buddha berada di dunia
Ke-8 selalu belajar memahami dan melaksanakan ajaran Buddha
Ke-9 mengabdi demi keberuntungan para makhluk
Ke-10 membagi kegembiraan dan keberuntungan kepada semua makhluk.
Para Buddha di Sepuluh Penjuru dalam Tiga Jaman
Para Bodhisattva mahasatva.
maha prajna paramita.
- Intisari Ajaran Buddha
Jangan berbuat jahat
Tambahlah perbuatan baik
Sucikan hati dan pikiran
Itulah ajaran Hyang Buddha
- Pedoman Agama Buddha Mahayana
Maitri karuna landasan keboddhian / Bodhicita
Sad Paramita pedoman pelaksanaan Membalas empat budi besar
Menolong enam alam tumimbal lahir itulah hakekatnya jalan Mahayana
- Dan lain-lain
D PINTU; MENGAMATI dan INTROPEKSI (SAMADHI)
Konsentrasikan pikiran dalam satu objek, penuh kesadaran melihat timbul tenggelamnya pikiran, melihat sebab kondisi buah karma, setiap hari harus intropeksi perbuatan sendiri apakah sudah sesuai dengan maksud dan tujuan hidup umat Buddha untuk bebas dari samsara menuju Nirvana / Tanah Suci Surga Sukhavati
Samadhi terdiri dari:
tenang/ samantha / pencerahan dalam jiwa / bijaksana /prajna
E PINTU; PENYALURAN JASA, PELIMPAHAN JASA (PARINIMANA)
contoh :
■ gatha pelimpahan jasa penghapus bala bencana
semoga lenyaplah tiga kumpulan karma buruk yang menjengkelkan
semoga memperoleh kebijaksanaan dan kesadaran yang nyata
semoga semua hambatan dan dosa lenyap segera
senantiasa bisa hidup melaksanakan jalan Bodhisattva
semoga dengan jasa dan pahala ini
mengagungkan tanah suci Buddha
ke atas membalas empat budi besar
ke bawah menolong tiga alam samsara
jika ada yang melihat atau mendengar
hendaknya membangkitkan bodhicitta
selama hayat di kandung badan
bersama-sama lahir di Surga Sukhavati
semoga siang dan malam
selalu dikaruniai keberuntungan
semoga keberuntungan senantiasa datang dari mana-mana
semoga guru menerimanya
semoga siang dan malam
selalu dikaruniai keberuntungan
semua keberuntungan dipersembahkan dengan tulus
semoga Tri Ratna bisa menerimanya
semoga siang dan malam
selalu dikaruniai keberuntungan
semua keberuntungan dipersembahkan dengan tulus
semoga para dewa pelindung Dharma melindunginya
Semua karma buruk masa lalu yang ku lakukan
Yang berasal dari lobha, dosa, dan moha Yang dilakukan melalui badan, ucapan, dan pikiran
Dihadapan Buddha Ku menyesal dan bertobat
Para Buddha mempunyai 2 kemuliaan dan kesempurnaan,
Memahami hakekatnya Dharma datu / kehidupan tanpa inti adanya,
Benih ke-Buddhaan berasal dari ada jodoh dan kesempatan.
Oleh karena itu disebut hanya ada satu jalan (mengikat jodoh dengan Buddha untuk bebas dari samsara mencapai nirvana / Tanah Suci Surga Sukhavati).
( Saddharmapundarika Sutra )
Masuk ke Vihara / cetya, pagoda, tempat suci,
dengan tulus iklas memuliakan nama Hyang Buddha
dapat menambahkan pahala yang tiada terkira banyaknya
( Saddharmapundarika Sutra )