bannerchingtu

SESUATU YANG BESAR TIDAK MUNGKIN DICAPAI TANPA SEMANGAT YANG BESAR (Anonymous) HAL YANG PALING MENGERIKAN DI DUNIA INI IALAH KEADILAN YANG DIPISAHKAN DARI CINTA KASIH (Francois Mauriac) PADA SETIAP KEBAIKAN TERLETAK SEGALA BENTUK KEBIJAKSANAAN (Euripides) MENGAJAR SAMA DENGAN BELAJAR (Pepatah Jepang) ORANG LAIN AKAN MENGAKUI KEMAMPUANMU SETELAH KAMU MEMBUKTIKANNYA (Bob Edwarda) PANDAI MENUTUP MULUT ADALAH CERMIN KEPANDAIAN SESEORANG (Schopenhaver) ILMU PENGETAHUAN PADA MASA MUDA AKAN MEMBUAT ORANG MENJADI BIJAKSANA PADA HATI TUA (Anonymous) BADAI MEMBUAT PEPOHONAN MEMPERDALAM AKARNYA (Laude McDonald) SUMBER KEKUATAN BARU BUKANLAH UANG YANG BERADA DALAM GENGGAMAN TANGAN BEBERAPA ORANG, NAMUN INFORMASI DI TANGAN ORANG BANYAK (John Naisbitt) THE MORE YOU SWEAT IN TRAINING, THE LESS YOU BLEED IN BATTLE (Armed Forces Motto)  SEORANG JUARA IALAH YANG MAMPU BANGUN KETIKA IA TAK MAMPU (Jack Dempsey KEGEMBIRAAN AKAN DATANG SETELAH KESUSAHAN (Guillaume Apollina'ire KEJUJURAN ADALAH BATU PENJURU DARI SEGALA KESUKSESAN. PENGAKUAN ADALAH MOTIVASI TERKUAT (May Kay Ash KEPEMIMPINAN ADALAH ANDA SENDIRI DAN APA YANG ANDA LAKUKAN (Frederick Smith)  RAJIN ADALAH OBAT MUJARAB (Al-Ghazali KEINDAHAN TERDAPAT DALAM KEJUJURAN (Schiller THOSE WHO ARE AFRAID TO FALL, WILL NEVER FLY (Anonymous

imlek2024

Saddharma Pundarika Sutra (妙法蓮華經) Bab 09 Reramalan

Bab 09

Reramalan

 09

Pada saat itu Ananda dan Rahula merenungkan demikian: ‘Alangkah menyenangkan jika kami diberi ramalan KeBuddhaan!’ Dengan segera, mereka bangkit dari duduknya, pergi menghadap Sang Buddha dan bersujud dikakiNya. Kemudian mereka menyapa Sang Buddha seraya berkata: “Yang Maha Agung! Kami berhasrat pula memperoleh bagian (ramalan) kami! Kami dengan sepenuhnya meyakini Yang Maha Agung dan kemasyhuran kami telah tersebar disegenap penjuru. Ananda senantiasa melayani Sang Buddha, melindungi dan mempertahankan kekayaan Dharma, sedang Rahula adalah putera Sang Buddha. Jika Beliau memberikan kami ramalan KeBuddhaan, maka segala keinginan kami akan terkabulkan dan harapan para hadirin juga akan terpuaskan.”

Lalu ke 2,000 Sravaka, baik Saiksha (Pelajar) maupun Asaiksha (Terpelajar), semuanya bangkit dari duduknya masing-masing, membentangkan bahu kanannya (sebagai penghormatan), maju ke hadapan Sang Buddha, dan dengan tangan terkatup memandang Yang Maha Agung, seraya mengucapkan kehendak Ananda dan Rahula.

Kemudian Sang Buddha bersabda kepada Ananda: “Dimasa mendatang, engkau akan menjadi Buddha dengan gelar Sagara Paradara Buddhi Viridhi Tabigna 1.Tathagata 2.Patut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10.Buddha Yang Maha Agung. Engkau akan memuliakan 62 koti para Buddha, melindungi dan mempertahankan kekayaan Dharma Mereka, dan kemudian mencapai Anuttara-Samyak-Sambodhi. Engkau akan mengajar dan membina para Bodhisatva sejumlah pasir-pasir di 20 ribu puluhan ribu koti sungai Gangga, menyebabkan mereka mencapai Anuttara-Samyak-Sambodhi. Alamnya akan disebut Anavanamita Vaigayanta (Bendera Merdeka Abadi). Buminya suci dan bersih, terbuat dari lapis lazuli. Kalpanya disebut ManognaSabdaBhigargita (Suara Takjub Menyeluruh). Usia Buddha itu sepanjang ribuan, puluhan ribu, koti asamkhyeya kalpa. Meski para umat manusia menghitungnya selama ribuan, puluhan ribu koti asamkhyeya kalpa yang tak terbatas, mereka tiada akan mentuntaskan jumlahnya. Dharma Benarnya akan bergema 2 kali lipat masa usia Buddha itu, sedang Dharma Semunya akan bertahan 2 kali lipatnya lagi. Wahai Ananda! Buddha Sagara Paradara Buddhi Viridhi Tabigna akan dipuji oleh Tathagata sejumlah pasir-pasir di ribuan, puluhan ribu koti sungai Gangga yang tak terbatas. Semuanya akan menyanjung jasa-jasaNya.”

Kemudian Yang Maha Agung berkenan memaklumi kembali maksudnya, maka bersabdalah Beliau dengan syair:

Kini Aku katakan kepada para bhiksu sekalian

bahwa Sang Ananda si penjunjung Dharma,

akan memuliakan 62 koti para Buddha,

dan kemudian meraih Pencerahan Sempurna.

Gelarnya ialah Sagara Paradara Buddhi Viridhi Tabigna.

Alamnya suci dan bersih, disebut Anavanamita Vaigayanta.

Ia akan mengajar dan membina para Bodhisatva

sejumlah pasir-pasir di sungai Gangga.

Buddha ini akan berkewibawaan agung dan berkebajikan agung.

Kemasyhurannya tersebar luas di 10 penjuru.

Usianya tak terbatas karena ia mengasihi segenap mahluk.

Dharma Benarnya akan berlangsung 2 kali lipat masa usianya.

Dharma Semunya akan bertahan 2 kali lipatnya lagi.

Para mahluk bagaikan pasir-pasir di sungai Gangga

yang tak terhitung dan tak terhingga jumlahnya,

akan menanam benih-behih KeBuddhaan.

Pada saat itu ke 8,000 Bodhisatva yang telah berbodhicita mencapai Pencerahan Sempurna, semuanya merenungkan: ‘Kami belum pernah mendengar satu Bodhisatva pun yang diramalkan demikian. Apakah sebabnya Sravaka-Sravaka ini memperoleh reramalan demikian?’

Kemudian Sang Buddha yang mengetahui lubuk hati para Bodhisatva itu, maka bersabdalah Beliau: “Wahai para hadirin sekalian! Ketika Aku dan Ananda berguru pada Buddha Dharmagahanabhyudgataraga (Raja KeSunyataan), kita berdua serempak bertekad untuk mencapai Anuttara-Samyak-Sambodhi. Ananda (Si pelajar) senantiasa senang mendengarkan Dharma, sedang Aku (Si pelaksana) senantiasa mencurahkan diri dengan penuh semangat. Oleh karenanya, Aku telah berhasil mencapai Anuttara-Samyak-Sambodhi (terlebih dahulu), sedang Ananda melindungi dan mempertahankan DharmaKu. Ia juga akan melindungi kekayaan Dharma para Buddha mendatang, mengajar, membina dan menguntungkan kelompok para Bodhisatva yang tak terhitung jumlahnya. Demikianlah ikrarnya semula. Oleh karenanya, ia telah memperoleh ramalan demikian.”

Ketika Ananda dihadapan Sang Buddha mendengar tentang ramalan yang diberikan kepadanya, dan mendengar tentang kemegahan alam yang kelak diperolehnya, seluruh tekad ikrarnya (seolah-olah) tercapai dan hatinya bersuka cita, karena telah memperoleh (mendengar) apa yang belum ia peroleh (dengar) sebelumnya. Tiba-tiba ia teringat kekayaan Dharma yang telah diceramahkan oleh ribuan, puluhan ribu koti para Buddha terdahulu yang tak terbatas jumlahnya (Diantara siswa-siswa Sang Buddha, Ananda mempunyai daya ingatan terunggul). Dan ia dapat meresapi seluruhnya tanpa hambatan, seolah-olah ia baru saja mendengarkannya. Ia teringat pula ikrarnya semula.

Kemudian Sang Ananda bersabda dengan syair:

Alangka langkahnya munculnya Sang Buddha.

Beliau telah menyebabkan aku mengingat Dharma

yang telah diceramahkan oleh para Buddha terdahulu,

seakan-akan aku mendengarnya pada hari ini juga.

Kini aku tiada lagi keraguaan, tetapi teguh di Jalan Buddha.

Sebagai cara bijaksana, Aku mengabdi, melayani,

melindungi dan mempertahankan Dharma para Buddha.

Kemudian Sang Buddha bersabda kepada Rahula: “Dimasa mendatang, engkau akan menjadi Buddha dengan gelar Sapta Ratnapadma Vikranta Gamin 1.Tathagata 2.Pantut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10.Buddha Yang Maha Agung. Engkau akan memuliakan para Buddha Tathagata sejumlah debu-debu di 10 dunia, dan engkau akan selalu menjadi putera pertama dari para Buddha tersebut, persis seperti halnya sekarang (Rahula adalah putera kandung pertama dari Sang Buddha). Kemegahan alam Buddhamu, panjang usia, jumlah siswa-siswa, masa Dharma Benar dan masa Dharma Semunya tidak akan berbeda dengan Buddha Dharmagahanabhyudgataraga (Sang Ananda). Pada inkarnasi terakhirmu, engkau akan menjadi putera pertama dari Buddha Dharmagahanabhyudgataraga (Sang Ananda), dan kemudian mencapai Anuttara-Samyak-Sambodhi.”

Kemudian Yang Maha Agung berkenan memaklumi kembali maksudnya, maka bersabdalah Beliau dengan syair:

Sebelum Aku meninggalkan istanaKu,

Rahula adalah putera pertamaKu.

Kini Aku mencapai KeBuddhaan,

Ia pun menerima ajaranKu sebagai putera DharmaKu.

Di inkarnasi mendatang, ia akan menemui berkoti-koti

para Buddha yang tak terbatas jumlahnya.

Sebagai putera pertama dari para Buddha tersebut,

ia akan tekun melaksanakan Jalan Buddha.

Tindak-tanduk kerahasiaan Sang Rahula,

(Rahula tidak pernah memperlihatkan jasa-jasanya)

hanya Aku yang dapat mengetahuinya.

Dikelahiran demi kelahiran, ia pun akan menjadi

putera pertama dari para Buddha tersebut.

Kini ia juga menjadi putera pertamaKu.

Dengan jasa-jasanya yang tak terhingga,

ia tenteram dalam Dharma Sang Buddha,

dan senantiasa menghendaki Jalan Sempurna.

Pada saat itu Sang Buddha mengamati ke 2,000 siswa-siswa, baik Saiksha maupun Asaiksha, yang berlemah lembut, suci, murni, dan nyaman sentosa. Mereka dengan sepenuh hati memandang Sang Buddha. Kemudian Sang Buddha berkata kepada Ananda:

“Lihatkah kalian ke 2,000 siswa-siswaKu ini?”

“Ya, saya melihatnya.”

“Wahai Ananda! Siswa-siswaKu ini akan memuliakan para Buddha Tathagata sejumlah debu-debu di 50 dunia, memuliakan dan menyanjungNya, serta melindungi dan mempertahankan kekayaan Dharma Mereka. Pada inkarnasinya terakhirnya, semuanya serempak akan menjadi Buddha di 10 penjuru alam semesta. Semuanya akan mempunyai gelar yang serupa, yaitu Ratnaketu (Tanda Permata) 1.Tathagta 2.Patut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10.Buddha Yang Maha Agung. Usia para Buddha tersebut sepanjang 1 kalpa. Kemegahan Buddhaloka, jumlah para pengikut Sravaka dan BodhisatvaNya, masa Dharma Benar dan masa Dharma Semu mereka, semuanya akan serupa.”

Kemudian Yang Maha Agung berkenan memaklumi kembali maksudnya, maka bersabdalah Beliau dengan syair:

2,000 Sravaka yang kini berada dihadapanKu –

Aku ramalkan bahwa mereka dimasa mendatang

kelak bersamaan menjadi Buddha.

Para Buddha yang dipuja dan dimuliakan mereka

sejumlah debu-debu di 50 dunia.

Mereka akan melindungi dan mempertahankan

kekayaan Dharma para Buddha tersebut.

Kemudian mereka akan meraih pencerahan sempurna.

Masing-masing akan memiliki alam Buddha disalah satu 10 penjuru.

dan semuanya akan mempunyai gelar yang serupa.

Semuanya akan serempak menduduki Teras KeBodhian,

dan mencapai kebijaksanaan sempurna.

Semuanya akan disebut Ratna Ketu.

Kemegahan alam mereka, jumlah pengikut mereka,

masa Dharma Benar dan masa Dharma Semu mereka,

semuanya akan serupa, tanpa perbedaan.

Semuanya akan memanfaatkan kegaiban mereka,

(Para Buddha dengan 4 cara menyelamatkan mahluk:

1.Dharma 2.Rupa 3.Kegaiban 4.Nama BuddhaNya masing-masing)

menyelamatkan segenap mahluk di 10 penjuru.

KemasyhuranNya akan tersebar luas diseluruh alam semesta.

Pada akhirnya, mereka akan bersamaan memasuki Nirvana.

Ketika ke 2,000 siswa-siswa, baik Saiksha maupun Asaiksha, mendengar ramalan tersebut, semuanya diliputi kegembiraan yang amat sehingga mereka melompat-lompat, seraya berkata:

Yang Maha Agung, Pelita Kebijaksanaan!

Setelah mendengarkan ramalan Beliau,

hati kami menjadi penuh rasa gembira,

seolah-olah termandikan embun manis.