bannerchingtu

SESUATU YANG BESAR TIDAK MUNGKIN DICAPAI TANPA SEMANGAT YANG BESAR (Anonymous) HAL YANG PALING MENGERIKAN DI DUNIA INI IALAH KEADILAN YANG DIPISAHKAN DARI CINTA KASIH (Francois Mauriac) PADA SETIAP KEBAIKAN TERLETAK SEGALA BENTUK KEBIJAKSANAAN (Euripides) MENGAJAR SAMA DENGAN BELAJAR (Pepatah Jepang) ORANG LAIN AKAN MENGAKUI KEMAMPUANMU SETELAH KAMU MEMBUKTIKANNYA (Bob Edwarda) PANDAI MENUTUP MULUT ADALAH CERMIN KEPANDAIAN SESEORANG (Schopenhaver) ILMU PENGETAHUAN PADA MASA MUDA AKAN MEMBUAT ORANG MENJADI BIJAKSANA PADA HATI TUA (Anonymous) BADAI MEMBUAT PEPOHONAN MEMPERDALAM AKARNYA (Laude McDonald) SUMBER KEKUATAN BARU BUKANLAH UANG YANG BERADA DALAM GENGGAMAN TANGAN BEBERAPA ORANG, NAMUN INFORMASI DI TANGAN ORANG BANYAK (John Naisbitt) THE MORE YOU SWEAT IN TRAINING, THE LESS YOU BLEED IN BATTLE (Armed Forces Motto)  SEORANG JUARA IALAH YANG MAMPU BANGUN KETIKA IA TAK MAMPU (Jack Dempsey KEGEMBIRAAN AKAN DATANG SETELAH KESUSAHAN (Guillaume Apollina'ire KEJUJURAN ADALAH BATU PENJURU DARI SEGALA KESUKSESAN. PENGAKUAN ADALAH MOTIVASI TERKUAT (May Kay Ash KEPEMIMPINAN ADALAH ANDA SENDIRI DAN APA YANG ANDA LAKUKAN (Frederick Smith)  RAJIN ADALAH OBAT MUJARAB (Al-Ghazali KEINDAHAN TERDAPAT DALAM KEJUJURAN (Schiller THOSE WHO ARE AFRAID TO FALL, WILL NEVER FLY (Anonymous

imlek2024

DOA MEMPERKUAT AKAR KEBAJIKAN/ MENANAM KARMA BAIK BENIH

Pedoman
Orang yang ingin sukses, hidup gembira, tentram dan damai tidak boleh kekurangan sebab, jodoh, kebajikan yang mengakar, keberuntungan serta moral yang indah, harus menyadari kesuksesan berasal dari buah karma masa lalu yang baik, perbuatan baru yang baik dan mendapat dukungan.
 
Untuk itu perhatikan hal-hal berikut ini :
 
1.   Semua kondisi yang baru berasal dari niat.
 
2.   Wujudkan niat yang baik dengan perbuatan nyata.
 
3.   Saat mewujudkannya, beraneka macam kesulitan dan tantangan harus dihadapi, semua itu berasal dari diri sendiri dan kenyataan hidup (nasib).
 
4.   Untuk bisa hidup gembira, tentram dan damai, harus selalu belajar dan berjuang untuk menjadi Buddha dan melaksanakan hidup di jalan ke-Buddhaan.
 
 
5.   Untuk itu harus bisa menghadapi 6 kesulitan/ tantangan untuk berbuat kebajikan yang baru :
 
a.  Dalam berbuat kebajikan tidak diterima, tidak peduli;
 
b.  Dalam berbuat kebajikan orang salah paham, tidak dipikirkan;
 
c.  Dalam berbuat kebajikan difitnah, tidak marah ;
 
d.  Dalam berbuat kebajikan mengalami kesulitan demi kebaikan, tidak mundur,
 
e.  Dalam berbuat kebajikan rasa malu dan takut demi untuk kebaikan dan kemajuan, tidak dihiraukan,
 
 f.  Dalam berbuat kebajikan disanjung, dipuji, pegang jabatan, tidak sombong dan tetap mengabdi.
 
 
6.  Ia harus siap dan mau serta bertekad menjadi Bodhisattva yang muncul di bumi ini.
 
Ada empat persyaratan yang harus dilakukan oleh para bodhisattva yang muncul di bumi atau orang-orang yang ingin kebajikannya mengakar dan nasibnya mempunyai keberuntungan serta moral yang indah :
 
 
a.  Selalu dengan senang hati, bersemangat, tulus, ringan tangan membantu orang lain.
     (beramal / pu shi, ada 4 bentuk : materi / hasil jerih payah / gaji / uang, tenaga, pikiran, dukungan  semangat).
 
 
b.  Berbicara simpatik hanya membicarakan kelebihan orang lain, tidak menceritakan kejelekan orang lain, mendorong dan mengajak orang lain berbuat baik.
     di dalamnya mengandung 5 unsur moral yang indah :
 
 
1.  Friendly / penuh persahabatan, penuh kehangatan.
 
2.  Jiwa yang baik
 3.  Hormat dan menghargai
 
4.  Rendah hati / tidak sombong
 
5.  Mau mengalah / tidak debat kusir
 
 
c.  Selalu berpikir, berbuat dan berbicara untuk kepentingan maupun keberuntungan makhluk lain, jika perlu berkorban dan mengabdi (lie cung).
 
d. Semua adalah rekan kerja (Jong shi) / walaupun mempunyai kedudukan yang lebih tinggi, tetap tidak sombong dan semuanya dianggap sebagai rekan kerja/ rekan se-Dharma,     pendukung untuk menyempurnakan bodhicitta.
 
Pelaksanaannya selalu ringan tangan membantu orang lain, beramal, berdoa untuk orang yang sakit, orang yang meninggal dunia, mengajarkan apa yang ia bisa kepada orang lain, selalu mengharap orang lain beruntung.
 
Agar hasilnya bisa efektif / berlimpah, maka para pekerja sosial yang ingin melakukan kebaikan harus memperhatikan beberapa point berikut :
 
DOA SEBELUM BERANGKAT
 
 Contoh :
Buddha saat sekarang aku akan berbuat baik. Semoga aku dapat melakukan yang terbaik demi kepentingan orang yang kami bantu.
Buddha berikanlah kekuatan kepadaku, agar aku dapat mengendalikan diri, tidak berbuat jahat dan bodoh dalam berbuat baik, tidak mau menang sendiri, tidak congkak, tidak iri hati, dengki, karena semua itu dapat merusak hasil yang aku lakukan. Aku akan menghargai dan bekerjasama dengan teman yang lain demi suksesnya perbuatan baik ini.
 
Dalam berbuat baik ini, siapa pun juga sebagai pimpinan, yang kusenangi ataupun tidak, aku tetap mendukung sepenuh had, tulus dan iklas demi berkembangnya kekuatan cinta kasih dan kasih sayang di dalam jiwaku.
 
Aku yakin kepada-Mu Buddha, dengan melakukan kebaikan ini, terciptalah jiwa yang baru, hidup di jalan ke-Buddhaan dan dapat menambah keberuntungan hidupku.
 
EMPAT PERSYARATAN BODHISATTVA
 
Lakukan tugas dengan berpedoman pada 4 persyaratan Bodhisattva yang muncul di bumi, yaitu : beramal dan melakukan tugas dengan senang hati tanpa beban, tanpa pamrih; berkomunikasi dengan bahasa
 
empati; berkelakuan baik, tertib, disiplin, dan segala perbuatan, pikiran serta ucapan dilakukan dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan, demi untuk keberuntungan orang lain. Jika perlu, ia berkorban dan mengabdi.
 
DOA BERSYUKUR

Setelah pulang berbuat baik, lakukan doa bersyukur di rumah maupun di vihara. Doa bersyukur sangat baik sekali dilakukan untuk dapat mempercepat tumbuhnya jiwa yang baru, jiwa yang mempunyai kebajikan yang mengakar.

Contoh kesatu:

Buddha / Kwan She Im Po Sat, pada hari ini aku bergembira dapat meluangkan waktu untuk berbuat baik. Semoga kebaikan yang aku lakukan benar dan sesuai dengan niatku yang semula.

Dengan demikian kebajikanku pasti mengakar, keberuntungan hidupku, kegembiraan, ketentraman dan kedamaian bisa terwujud menjadi nyata. Aku bertekad dengan segenap jiwa dan raga untuk terlahir di Tanah Suci Surga Sukhavati. Oh Mee To Fo pancarkanlah sinar-Mu, berkatilah aku untuk terlahir di Tanah Suci Surga Sukhavati.

Contoh kedua :

Aku bersyukur pada-Mu Buddha yang telah mengingatkanku, sebagai manusia dapat menciptakan had esok yang lebih cerah. Aku bersyukur

pada hari ini dapat melakukan perbuatan baik .......................... (sebutkan). Semoga
semua ini benar-benar telah kulakukan dengan tulus.
 
Contoh ketiga :

Kwan She Im Po Sat, aku bersyukur mempunyai kesempatan / diajak untuk berbuat baik oleh....................... dan aku harus belajar tidak merasa repot dan sulit untuk berbuat baik, karena aku sadar, buah karma baiknya untukku sendiri.

Contoh keempat :

Aku sadar oh Buddha, berbuat kebaikan harus timbul dari niat yang tulus dan dilakukan dengan penuh semangat, gembira, serta penuh tanggung jawab. Aku sadar pula oh Buddha untuk berbuat baik harus ada kesempatan, untuk itu aku selalu mengharap agar selalu mempunyai kesempatan berbuat baik. 

Contoh kelima : 

Kwan She Im Po Sat, hari ini aku telah belajar menjadi perpanjangan tangan-Mu dalam berbuat baik, semoga aku telah melakukan yang terbaik. Aku sadar Kwan She Im Po Sat perbuatan baik apapun yang dilakukan atas nama-Mu harus dikerjakan dengan tulus, iklas tanpa pamrih dan caranya pun harus selalu lebih baik lagi, karena aku sadar dengan meningkatkan kemampuanku dalam berbuat baik, hasil karmanya akan berlimpah-limpah. 

Contoh keenam :
Kwan She Im Po Sat, ampunilah aku, bila dalam berbuat baik, aku belum dapat mengeluarkan kata-kata yang empati, muditay yang dapat menggugah tumbuhnya niat baik orang lain untuk mengoreksi diri agar berkembangnya jiwa yang baru. Namun Kwan She Im Po Sat, akhirnya aku pun menyadari untuk tumbuh dan berkembangnya jiwa yang baru, harus ada kesadaran orang tersebut. Oleh karena itu, aku harus mempelajari 6 rintangan dalam berbuat baik, yaitu : 
 
1.   Menghadapi kesulitan tidak boleh mundur begitu saja, melainkan harus mencari sebab dan jodohnya. 
2.   Rasa malu dan takut untuk mencapai niat yang baik tidak dihiraukan. 
3.   Tidak diterima dalam berbuat baik, belajar tidak peduli dan instrospeksi diri sendiri. 
4.   Dalam berbuat baik difitnah, belajar tidak marah. Terima dengan keyakinan, bahwa semua itu berasal dari karma sendiri, maka karma buruk masa lalu kita akan berkurang. 
5.   Dalam berbuat baik, orang salah paham, tidak dipikirkan, belajar untuk menerima dengan kesabaran penuh pengertian.
6.   Setelah berhasil memperoleh kedudukan maupun dilimpahkan keberuntungan, dipuji, disanjung, belajar tidak sombong, tidak lupa daratan dan tetap mengabdi.
 
 Kwan She Im Po Sat, aku ingin dilahirkan di Tanah Suci Surga Sukhavati, aku ingin sukses, hidup gembira, tentram dan damai, karena itu aku tidak boleh kekurangan sebab dan kebajikan yang mengakar, keberuntungan serta moral yang indah (Amitabha Sutra).
 
 
Contoh ketujuh:

Kwan She Im Po Sat, benih kebaikan telah kulakukan, untuk itu harus kupupuk dengan moral yang indah. aku harus belajar penuh persahabatan. Aku harus bisa selalu mempunyai niat dan jiwa yang baik. Aku harus belajar menghargai dan menghormati semua makhluk. Aku harus bisa rendah hati, tidak sombong. Aku harus bisa menerima dikalahkan dan mengalah.

DOA BERTOBAT / INTROSPEKSI
 

Introspeksi, apakah dalam pelaksanaannya telah dilakukan dengan baik. Bila melihat kekurangan, kesalahan, kebodohan terlebih lagi kejahatan, timbulkan perasaan bertobat dan baca ayat pertobatan.

Contoh kesatu :

Oh Buddha, aku sadar, aku adalah pemilik, pewaris karmaku sendiri, aku terlahir dan berhubungan dengan karmaku sendiri, aku terlindung oleh karmaku sendiri.

Buddha aku berterima kasih karena aku dicurigai, aku berterima kasih pula karena aku dihina, semua itu akan membuatku lebih berhati- hati, sehingga karma buruk masa laluku akan musnah adanya. Oleh karena itu, aku akan senantiasa gembira berbuat baik, meskipun aku dicurigai, tidak diterima, aku tidak marah Buddha, karena aku yakin suatu saat, mereka pasti mengerti kebaikanku.

Contoh kedua :

Kwan She Im Po Sat, berikanlah kekuatan-Mu kepadaku, agar aku mengerti semua kesalahanku, agar aku dapat mengoreksi diriku, sehingga aku akan memperoleh kemajuan.

Kwan She Im Po Sat, berikanlah kekuatan abbaya-Mu yang tidak pernah gentar, agar aku tidak mundur dalam berbuat baik dan aku dapat berterima kasih kepada orang-orang yang jahat kepadaku. Aku sadar Kwan She Im Po Sat, dia jahat kepadaku, karena warisan karmaku sendiri.

Kwan She Im Po Sat, berikanlah kekuatan-Mu kepadaku, agar aku tidak terjerumus dalam kekecewaan yang berkepanjangan, sehingga aku dapat menyikapi semua masalah dengan jiwa yang baru dan masalah buruk yang telah berlalu tidak kusimpan di dalam batin, dengan demikian batinku akan tentram.

Contoh ketiga :

Oh Kwan She Im Po Sat, aku sadar aku makhluk yang penuh dengan karma buruk, sehingga aku mudah tersinggung, mudah memperoleh pandangan salah, mudah patah semangat. Untuk itu, aku harus selalu belajar jangan berbuat jahat dan bodoh lagi, selalu dengan senang hati melakukan perbuatan yang baik-baik, walaupun sekarang aku masih sengsaraaku akan selalu dengan senang hati berbuat baik. Dengan demikian masa depanku akan bahagia.

Syair perenungan dosa :

Semua karma buruk yang kuperbuat,
Yang berasal dari lobha, dosa dan moha,
Yang dilakukan dengan perbuatan,
Kata-kata dan pikiran,
 Semua ‘ku menyesal, 'ku bertobat
Di hadapan Buddha 'ku menyesal, 'ku bertobat
Di hadapan Bodhisattva ‘ku menyesal, 'ku bertobat
Namo Amitabha Buddha.
 

7 persyaratan untuk menyesal dan bertobat (Chan Khui Chi Fa) :

1.      Oh Kwan She Im Po Sat aku harus bisa belajar menyesal dan bertobat atas kesalahanku
 2.      Aku harus takut akibat karma buruk yang kulakukan
 3.      Aku harus menjauhkan penyebab aku bisa salah (tidak lari dari kenyataan)
 4.      Aku harus membangkitkan jiwa yang baru/ jiwa Bodbidtta
 5.      Aku harus belajar untuk tidak melekat di dalam kebencian maupun kerinduan
 6.      Aku harus belajar ingat budi dan membalas budi para Buddha
 7.      Aku harus menyadari hakekat dosa tanpa inti, bila aku tidak melakukan perbuatan dosa/ jahat dan bodoh lagi, maka aku tidak melakukan perbuatan dosa yang baru.
Svaha.