bannerchingtu

SESUATU YANG BESAR TIDAK MUNGKIN DICAPAI TANPA SEMANGAT YANG BESAR (Anonymous) HAL YANG PALING MENGERIKAN DI DUNIA INI IALAH KEADILAN YANG DIPISAHKAN DARI CINTA KASIH (Francois Mauriac) PADA SETIAP KEBAIKAN TERLETAK SEGALA BENTUK KEBIJAKSANAAN (Euripides) MENGAJAR SAMA DENGAN BELAJAR (Pepatah Jepang) ORANG LAIN AKAN MENGAKUI KEMAMPUANMU SETELAH KAMU MEMBUKTIKANNYA (Bob Edwarda) PANDAI MENUTUP MULUT ADALAH CERMIN KEPANDAIAN SESEORANG (Schopenhaver) ILMU PENGETAHUAN PADA MASA MUDA AKAN MEMBUAT ORANG MENJADI BIJAKSANA PADA HATI TUA (Anonymous) BADAI MEMBUAT PEPOHONAN MEMPERDALAM AKARNYA (Laude McDonald) SUMBER KEKUATAN BARU BUKANLAH UANG YANG BERADA DALAM GENGGAMAN TANGAN BEBERAPA ORANG, NAMUN INFORMASI DI TANGAN ORANG BANYAK (John Naisbitt) THE MORE YOU SWEAT IN TRAINING, THE LESS YOU BLEED IN BATTLE (Armed Forces Motto)  SEORANG JUARA IALAH YANG MAMPU BANGUN KETIKA IA TAK MAMPU (Jack Dempsey KEGEMBIRAAN AKAN DATANG SETELAH KESUSAHAN (Guillaume Apollina'ire KEJUJURAN ADALAH BATU PENJURU DARI SEGALA KESUKSESAN. PENGAKUAN ADALAH MOTIVASI TERKUAT (May Kay Ash KEPEMIMPINAN ADALAH ANDA SENDIRI DAN APA YANG ANDA LAKUKAN (Frederick Smith)  RAJIN ADALAH OBAT MUJARAB (Al-Ghazali KEINDAHAN TERDAPAT DALAM KEJUJURAN (Schiller THOSE WHO ARE AFRAID TO FALL, WILL NEVER FLY (Anonymous

imlek2024

Saddharma Pundarika Sutra (妙法蓮華經) Bab 06 Reramalan

Bab 06

Reramalan

06

Sesudah mengucapkan syair ini, Sang Buddha menyapa seluruh pesamuan agung, seraya bersabda: “Siswaku, Sang Mahakasyapa, dimasa mendatang akan mengabdi, memuja dan memuliakan kepada 3,000 milyar Buddha, serta secara meluas menceramahkan Dharma para Buddha tersebut. Kemudian dalam inkarnasi terakhirnya, ia akan menjadi Buddha dengan gelar Rasmiprabhasa (Sinar Cemerlang), 1.Tathagata 2.Patut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10.Buddha Yang Maha Agung. Dunianya disebut Bajik Cemerlang dan kalpanya disebut Maha Berhiaskan. Usia Buddha itu sepanjang 12 kalpa kecil. Dharma Benarnya bergema selama 20 kalpa kecil, sedang Dharma Semunya akan bertahan selama 20 kalpa kecil pula.

Alamnya terhias mewah dan indah. Bersih dari segala kekotoran ataupun kejahatan, tiada sampah maupun kekotoran tinja. Tanahnya datar dan rata bagai telapak tangan, tanpa gundukan maupun lobang. Buminya terbuat dari lapis lazuli, berderetkan pepohonan permata, sedang jalanannya dibatasi dengan tali kencana emas. Bunga-bunga permata bertaburkan dimana-mana. Alamnya suci dan bersih. Jumlah para Bodhisatva dan Sravaka yang menghuni alam tersebut tiada hitungan. Di alam itu tiada perbuatan Mara dan meski terdapat Mara dan para pengikutnya, namun mereka akan melindungi Dharma yang diajarkan oleh Buddha Rasmiprabhasa.

Kemudian Sang Buddha berkenan memaklumi kembali maksudnya, maka bersabdalah Beliau dengan syair:

Kini Aku umumkan kepada para bhiksu:

Dengan mata BuddhaKu,

Aku mengamati Kasyapa dimasa mendatang,

sesudah berkalpa-kalpa yang tak terhitung,

pada akhirnya mencapai KeBuddhaan.

SiswaKu Kasyapa dimasa mendatang,

akan mengabdi pada 3,000 milyar Buddha,

memuja, memuji dan memuliakanNya.

Demi mencapai Jalan KeBuddhaan,

Ia akan tekun menjalankan KeBrahmaan,

memuliakan para Buddha, Yang Maha Agung.

Setelah menyempurnakan segala kebijaksanaan,

Ia dalam inkarnasi terakhirnya kelak menjadi Buddha.

Alamnya suci dan bersih. Buminya dari lapis lazuli.

Jalanannya berderetkan pepohonan permata,  

dan dibatasi tali kencana emas.

Mereka yang melihatnya, tiada yang tidak bersuka cita.

Alamnya harum semerbak wangi.

Bunga-bunga indah tersebar dimana-mana.  

Tanahnya datar dan rata, tanpa pegunungan maupun belahan bumi.

Para Bodhisatva yang menghuni alam itu tiada hitungan.

Berlemah lembut dan terkendali batinnya,

serta memperoleh daya kekuatan maha gaib. 

Semuanya menjunjungi Dharma Kendaraan Besar.

Para Sravaka yang tiada cela,

dan yang telah dalam diinkarnasi terakhir;

Putera-putera Buddha demikian tak terhitung banyaknya.

Bahkan dengan mata dewata pun,

tiada akan dapat mengetahui jumlahnya.

Usia Buddha itu sepanjang 12 kalpa kecil.

Dharma Benarnya akan bergema selama 20 kalpa kecil.

sedang Dharma Semunya akan bertahan selama 20 kalpa kecil.

Demikianlah halnya Buddha Maha Terang, Sang Rasmiprabhasa.

Kemudian Sang Maha Maudgalyayana, Subhuti, Mahakatyayana, semuanya dengan hati gembira dan tangan terkatup memandang wajah Sang Buddha, seraya mengucapkan syair:

Pahlawan Besar Yang Maha Agung!

Raja Dharma dari Sakya. Kasihanilah kami.

Sang Buddha, berikanlah kami ramalan.

Seandainya Beliau memahami lubuk hati kami,

dan memberikan kami ramalan KeBuddhaan,

maka hati kami akan segera puas,

ibarat orang demam dianugerahi embun sejuk.

Seperti halnya orang dari suatu daerah kelaparan

yang tiba-tiba diundang untuk menjamu pesta besar.

Namun hatinya masih ada keraguan dan rasa takut,

sehingga ia tidak berani menyantapnya.

Akan tetapi jika diperintah oleh Sang Baginda Raja,

barulah ia berani menyantap makanan tersebut.

Demikian pula dengan kami.

Meski kami menyadari akan kekurangan Kendaraan Kecil,

akan tetapi kita tak mengetahui bagaimana cara

untuk memperoleh kebijaksanaan Sang Buddha.

Walaupun kita telah mendengar Beliau

menyatakan bahwa kami kelak menjadi Buddha,

akan tetapi hati kami masih ragu dan takut,

seperti halnya dengan orang itu yang tidak berani

menyantap makanan sebelum diberi perintah.

Andai saja Sang Buddha berkenan memberi kami ramalan,

maka kami akan segera berpuas hati dan bersuka cita.

Pahlawan Besar Yang Maha Agung!

Beliau senantiasa mententeramkan dunia.

Oleh karenanya, berikanlah kami ramalan

seperti menawarkan orang lapar untuk makan.

Pada saat itu Sang Buddha yang mengamati pikiran didalam batin siswa-siswa utamaNya, kemudian mengumumkan demikian kepada para bhiksu: “SiswaKu Sang Subhuti dimasa mendatang akan mengabdi pada 300 puluhan ribu koti nayuta Buddha, memuji dan memuliakanNya. Ia akan senantiasa menjalankan keBrahmaan dan menyempurnakan Jalan KeBodhisatvaan. Dalam inkarnasi terakhirnya ia akan mencapai KeBuddhaan dengan gelar Sasiketu (Rupa Langka) 1.Tathagata 2.Patut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10.Buddha Yang Maha Agung. Kalpanya akan disebut Penuh Permata, sedang alamnya akan disebut Penghasil Permata.  Buminya datar dan rata, terbuat dari kristal dan berhiaskan pepohonan permata. Tiada gunung dan lubang. Tiada pula batu, duri maupun kekotoran tinja. Bebungaan permata tersebar diseluruh bumi. Alamnya suci dan bersih. Penghuni alam itu semuanya berkediaman pada teras-teras permata, menara dan pavilyun yang menakjubkan. Pengikut Sravakanya banyak sehingga tiada dapat diutarakan dalam angka maupun perumpamaan. Kelompok Bodhisatvanya sejumlah beribu-ribu koti nayuta yang tak terhitung. Usia Buddha itu sepanjang 12 kalpa kecil. Dharma Benarnya akan berlangsung selama 20 kalpa kecil. Dharma Semunya akan bertahan selama 20 kalpa kecil. Buddha itu senantiasa menceramahkan Dharma ditengah-tengah langit, menyelamatkan para Bodhisatva dan Sravaka yang tak terhitung jumlahnya.”

Kemudian Sang Buddha berkenan memaklumi kembali maksudnya, maka bersabdalah Beliau dengan syair:

Wahai para bhiksu sekalian!

Sekarang Ku umumkan kepada kalian.

Dengarkanlah baik-baik.

Siswa utamaku ini, Sang Subhuti,

kelak menjadi Buddha dengan gelar Sasiketu.

Ia akan memuja dan mengabdi pada

puluhan ribu koti Buddha yang tak terjumlah.

Ia akan mengikuti jejak-jejak para Buddha tersebut,

secara perlahan menyempurnakan Jalan Agung.

Pada inkarnasi terakhirnya,

ia akan mencapai KeBuddhaan

dan memperoleh 32 tanda kemuliaan.

Mengesankan dan menakjubkan, ibarat gunung permata.

Alamnya indah, suci dan bersih;

Menyenangkan semua yang melihatnya.

Buddha Sasiketu akan menyelamatkan

para mahluk yang tak terhitung banyaknya.

Didalam masa Dharma Buddha itu,

terdapat banyak Bodhisattva yang berindera tajam,

memutar roda Dharma yang tiada surut.

Alamnya senantiasa dihuni oleh

Bodhisatva-Bodhisatva demikian.

Jumlah siswa Sravakanya diluar hitungan,

yang semuanya telah memperoleh

3 pemahaman dan 6 daya kekuatan gaib.

Mereka akan teguh dalam 8 kebebasan,

berkewibawaan agung dan berkebajikan luhur.

Dharma yang diceramahkan oleh Buddha tersebut disertai

dengan segala macam kegaiban dan transformasi yang menakjubkan.

Para dewata dan manusia yang jumlahnya

bagaikan pasir-pasir di sungai Gangga,

dengan tangan terkatup mendengarkan Dharma

yang diceramahkan oleh Buddha Sasiketu.

Usia Buddha tersebut sepanjang 12 kalpa kecil.

Dharma Benarnya akan berlangsung selama 20 kalpa kecil.

Sedang Dharma Semunya akan bertahan selama 20 kalpa kecil. 

Pada saat itu Yang Maha Agung menyapa kelompok para bhiksu, seraya berkata: “Kini Aku katakan kepada kalian. MahaKatyayana ini dimasa mendatang akan memuliakan dan mengagungkan 8,000 koti para Buddha. Sesudah kemokshaan para Buddha tersebut, ia akan mendirikan sebuah stupa untuk masing-masing Buddha, setinggi 1,000 yojana dengan panjang dan lebar yang sama, yaitu 500 yojana; Terbuat dari 7 benda berharga, 1.Emas 2.Perak 3.Lapis lazuli 4.Batu bulan 5.Batu mulia 6.Mutiara dan cornelian. Dipersembahkannya pula bebungaan, kalung, salep dedupaan, bubuk dedupaan, dupa, tirai, pita dan bendera. Selanjutnya ia akan memuliakan dan mengabdi pada 20,000 ribu koti para Buddha dengan cara yang serupa.

Kemudian ia akan menyempurnakan Jalan KeBodhisatvaan dan menjadi Buddha dengan gelar Jambunada Prabhasa (Kilauan Jambu Keemasan) 1.Tathagata 2.Patut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10. Buddha Yang Maha Agung.

Alamnya datar dan rata. Buminya terbuat dari kristal, berhiaskan pepohonan permata. Jalanannya dibatasi tali kencana emas. Bebungaan yang menakjubkan tersebar diseluruh bumi. Alamnya suci dan bersih, menyenangkan semua yang melihatnya. Di alam tersebut terdapat banyak dewata dan manusia, namun tiada ke 4 alam sengsara, yaitu neraka, setan kelaparan, binatang dan asura. Kelompok Sravaka dan kelompok Bodhisatva yang menghuni alam itu sejumlah puluhan ribu koti yang tak terhitung. Usia Buddha itu sepanjang 12 kalpa kecil. Dharma Benarnya akan bergema selama 20 kalpa kecil. Dharma Semunya akan bertahan selama 20 kalpa kecil."

Kemudian Sang Buddha berkenan memaklumi kembali maksudnya, maka bersabdalah Beliau dengan syair:

Para bhiksu sekalian! Dengarkanlah dengan cermat.

Karena apa yang Aku katakan tiada kelirunya.

SiswaKu Katyayana ini akan memberi

bermacam-macam pujaan kepada para Buddha.

Sesudah kemokshaan para Buddha tersebut,

ia akan mendirikan stupa-stupa dari 7 benda berharga

dan memuliakannya dengan bebungaan dan dedupaaan.

Pada inkarnasi terakhirnya,

ia akan meraih kebijaksanaan Buddha,

mencapai Penerangan Sempurna.

Alamnya suci dan bersih.

Ia akan menyelamatkan puluhan ribu koti mahluk

dan dimuliakan oleh para mahluk dari segenap penjuru.

Kecemerlangannya tak tertandingi.

Gelar Buddhanya ialah Jambunada Prabhasa.

Bodhisatva dan Sravaka bebas dari ikatan perwujudan,

tak terhitung banyaknya akan menghuni alamnya.

Pada saat itu Sang Buddha menyapa pesamuan agung itu, seraya berkata: “Kini Aku umumkan kepada kalian bahwa siswaKu Maha Maudgalyayana akan memuliakan dan mengagungkan 8,000 Buddha. Sesudah kemokshaan para Buddha tersebut, ia akan mendirikan sebuah stupa untuk masing-masing Buddha, setinggi 1,000 yojana dengan panjang dan lebar yang sama, yaitu 500 yojana; Terbuat dari 7 benda berharga, 1.Emas 2.Perak 3.Lapis lazuli 4.Batu bulan 5.Batu mulia 6.Mutiara dan cornelian. Dipersembahkannya pula bebungaan, kalung, salep dedupaan, bubuk dedupaan, dupa, tirai, pita dan bendera. Selanjutnya ia akan memuliakan dan mengabdi pada 200 puluhan ribu koti Buddha dengan cara yang serupa.

Kemudian ia akan menjadi Buddha dengan gelar Tamalapatra Candanaghanda (Haruman Kayu Cendana) 1.Tathagata 2.Patut Dipuja 3.Bijaksana 4.Sempurna 5.Bebas 6.Pemaham 7.Termulia 8.Pembina 9.Sang Guru 10.Buddha Yang Maha Agung. Kalpanya akan disebut Penuh Bahagia. Sedang alamnya akan disebut Kegembiraan Batin. Buminya datar dan rata, terbuat dari kristal dan berhiaskan pepohonan permata. Mutiara dan bebungaan tersebar diseluruh bumi. Alamnya suci dan bersih, menyenangkan semua yang melihatnya. Di alam tersebut terdapat banyak dewata dan manusia, namun tiada ke 4 alam sengsara, yaitu alam neraka, setan kelaparan, binatang dan asura. Jumlah para Bodhisatva dan Sravaka yang menghuni alam tersebut tak terhitung banyaknya. Usia Buddha itu sepanjang 24 kalpa kecil. Dharma Benarnya akan berlangsung selama 40 kalpa kecil. Dharma Semunya akan bertahan selama 40 kalpa kecil.”

Kemudian Sang Buddha berkenan memaklumi kembali maksudnya, maka bersabdalah Beliau dengan syair:

SiswaKu ini, Maha Maudgalyayana,

sesudah inkarnasinya ini

akan menemui 8,000 para Buddha,

kemudian 200 puluhan ribu koti Buddha.

Demi Jalan KeBuddhaan, ia akan memberi

bermacam-macam pujaan kepada para Buddha tersebut,

memulikan serta mengagungkanNya.

Dihadapan para Buddha tersebut,

Ia akan senantiasa menjalankan KeBrahmaan,

dan selama banyak kalpa yang tak terhitung, 

ia akan menjunjungi ajaran-ajaran DharmaNya.

Sesudah kemokshaan para Buddha tersebut,

Ia akan mendirikan stupa-stupa 7 benda berharga,

yang dihias indah menawan hati,

serta dimuliakan dengan

bebungaan, dedupaan dan alunan musik.

Tahap demi tahap, Ia akan

menyempurnakan Jalan KeBodhisatvaan.

Pada akhirnya, ia akan menjadi Buddha

dengan gelar Tamalapatra Candanaghanda.

Usia Buddha itu sepanjang 24 kalpa kecil,

Demi segenap para dewata dan manusia,

Ia akan menceramahkan Jalan KeBuddhaan.

Para Sravaka yang tak terhitung jumlahnya

bagaikan pasir-pasir di sungai Gangga,

dengan 3 pemahaman dan 6 kegaiban,

senantiasa mempertunjukkan kewibawaan dan kebajikannya.

Para Bodhisatva yang tak terhitung jumlahnya

akan mencurahkan diri dengan penuh semangat,

dan tiada pernah mundur dari Jalan KeBuddhaan.

Setelah kemokshaan Buddha Tamalapatra,

Dharma Benarnya akan berlangsung 40 kalpa kecil,

dan Dharma Semunya akan bertahan selama 40 kalpa kecil.

500 siswa-siswaKu ini, sempurna wibawa dan kebajikannya,

masing-masing akan memperoleh ramalan demikian.

Dimasa mendatang, semuanya kelak mencapai keBuddhaan.

Mengenai sebab musabab hubungan kita pada kehidupan lampau,

akan Ku jelaskan sekarang juga. Dengarkanlah dengan baik!